Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buntut Panjang Unggahan BEM UI tentang Jokowi The King of Lip Service

Senin, 28 Juni 2021 19:16 WIB

Iklan

Unggahan Jokowi The King of Lip Service oleh BEM UI menuai reaksi. Ada upaya peretasan akun media sosial beberapa anggota BEM oleh pihak tak dikenal.

Akun Instagram resmi milik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) tengah disorot. Penyebabnya, unggahan “Jokowi The King of Lip Service” yang mengritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam unggahan itu, BEM UI menjabarkan tindakan Jokowi yang dinilai mereka kerap kali mengobral janji manis tetapi realitanya sering kali tak selaras, lengkap dengan sejumlah foto Jokowi yang diedit. Unggahan ini pun beredar luas di media sosial hingga menjadi trending topic di media sosial Twitter dan menuai sejumlah reaksi buzzer yang terlihat di kolom komentar unggahan tersebut.

Rektorat Universitas Indonesia ikut bereaksi dengan memanggil 10 mahasiswa yang merupakan bagian dari BEM UI dan DPM UI lewat Surat Undangan Nomor 915/UN2.RI.KMHS/PDP.00.04.00/2021, pada 27 Juni 2021. “Kemarin baru minta klarifikasi dari rektorat ke BEM. Ditanya juga apakah bisa di-takedown dan akan bahas kelanjutannya sesuai peraturan Universitas,” kata Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra saat dikonfirmasi Senin, 28 Juni 2021.

Selain serangan pada kolom komentar unggahan Jokowi: The King of Lip Service, akun pribadi Leon juga menjadi incaran warganet yang ingin bereaksi. Bahkan akun BEM UI juga sempat diretas.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun Tempo terkait peristiwa ini:

  1. Bentuk kritik dari mahasiswa

Konten yang diterbitkan 26 Juni 2021 ini sengaja diunggah bukan untuk memojokkan atau menyikapi isu tertentu, melainkan sebagai bentuk kritik yang dibuat oleh Brigade UI, organisasi taktis di bawah BEM UI.

  1. Reaksi Rektorat UI

Rektorat UI memanggil BEM UI untuk diminta klarifikasi. Pemanggilan bahkan dilakukan saat hari libur, Ahad, 27 Juni 2021. Alasannya, hal ini dalam kondisi darurat dan kampus perlu bersikap tegas segera.

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP ) Universitas Indonesia Amelita Lusia menjelaskan, kritik BEM UI itu dinilai kurang tepat dalam penyampaiannya karena menggunakan foto Jokowi sebagai meme. Padahal, menurut Amelita, presiden merupakan simbol negara. Sehingga melanggar peraturan yang ada.

  1. Menolak hapus unggahan

Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra diminta Rektorat UI untuk menghapus unggahan pada 26 Juni tersebut. Rektorat menilai unggahan yang diikuti foto Presiden Jokowi yang dibuat menjadi meme itu tak pantas. 

Namun, Leon menolak. Menurut Leon, meme Jokowi menjadi media penyampaian propaganda agar bisa memunculkan diskursus atas kritik yang disampaikan.  

  1. Dukungan BEM SI dan sejumlah LSM

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Indonesia hingga sejumlah LSM dan koalisi masyarakat sipil mengecam keras tindakan pemanggilan anggota BEM Universitas Indonesia (BEM UI) oleh pihak kampus untuk mengklarifikasi unggahan 26 Juni tersebut. Langkah ini dinilai sebagai upaya pemberangusan kebebasan berpendapat.

“Dengan adanya surat pemanggilan oleh birokrat UI mengindikasikan bahwa aktor pemberangusan kebebasan berpendapat tidak hanya datang dari negara, tapi juga datang dari kampus,” kata BEM SI dan kelompok koalisi masyarakat sipil dalam keterangan pers bersama, Senin, 28 Juni 2021.

  1. Tanggapan istana

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman enggan berkomentar terkait unggahan Lip Service BEM UI yang ditujukan pada Jokowi. Sementara itu, soal reaksi Rektorat UI, Fadjroel memastikan pihaknya tak ada kaitannya.

  1. Serangan digital

Tak hanya akun resmi instagram BEM UI yang berupaya diretas. Serangan digital juga mengincar media sosial anggota BEM UI lain, mulai dari akun whatsapp pribadi hingga grup telegram koorbid Sosial Lingkungan BEM UI.

Drama Tiga Hari

Tempo juga mencatat sejumlah peristiwa yang terjadi sejak Sabtu, 26 Juni 2021 hingga Senin, 28 Juni 2021.

26 Juni 2021

• BEM UI mengunggah konten berjudul Jokowi: The King of Lip Service di akun instagram @bemui_official. Tak lama setelah diunggah, konten tersebut viral di sejumlah media sosial.

27 Juni 2021

• Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menanggapi unggahan tersebut lewat akun twitter pribadinya. “Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia termasuk BEM UI menjadi tanggungjawab Pimpinan Universitas Indonesia ~ #BungFADJROEL @univ_indonesia,” cuit Fadjroel.

• Rektorat UI memanggil 10 anggota BEM UI. Pertemuan dijadwalkan pukul 15.00 WIB.

• Akun WhatsApp Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI 2021, Tiara tidak dapat diakses dan tertulis bahwa akun tersebut telah keluar dari telepon genggam Tiara, hingga Senin, 28 Juni akun WhatsApp Tiara belum dapat diakses kembali.

• Akun WhatsApp Wakil Ketua BEM UI, Yogie juga tidak bisa diakses dan muncul notifikasi akun tersebut sudah digunakan di HP yang lain. Namun, dalam waktu kurang dari 10 menit, Yogie kembali bisa mengakses akunnya.

28 Juni 2021

• Akun telegram koorbid Sosial Lingkungan BEM UI, Naifah Uzlah berupaya diretas pihak tak dikenal. Beruntungnya usaha tersebut tak berhasil.

• Akun instagram Syahrul Badri, Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI mengalami “restriction” setelah mengunggah beberapa postingan di insta-story menyangkut surat pemanggilan fungsionaris BEM UI oleh pihak UI. Akun masih ada, namun sampai saat ini pemilik akun belum bisa menggunakan akun tersebut seperti biasa.

INGE KLARA SAFITRI | SUMBER: BERBAGAI SUMBER