Kondisi Buruk Afghanistan Akibat Misi Anti-Terorisme AS
Jumat, 20 Agustus 2021 10:41 WIB
Setelah dua dekade, Abang Sam menarik diri dari Afghanistan. Situasi Afghanistan malah terus memburuk sejak kampanye anti-terorisme AS ke negeri itu.
Setelah 20 tahun, Amerika Serikat memutuskan menarik pasukannya dari Afghanistan. Namun, Taliban justru menguasai Ibu Kota Kabul dan memaksa Presiden Ashraf Ghani kabur yang secara otomatis berarti menguasai Afghanistan.
Sebetulnya, kondisi Afghanistan terus memburuk sejak misi anti-terorisme Amerika Serikat dan NATO berlangsung. Data dari Institute of Economics and Peace, yang menerbitkan beberapa laporan tentang topik tersebut menunjukkan bahwa insiden dan kematian terorisme di negara itu meningkat empat kali lipat sejak 2011.
Bahkan, pada 2019, 41 persen dari total angka kematian di Afghanistan disebabkan oleh teror global dengan kelompok pemberontak Taliban. Dalam indeks terorisme dua tahun terakhir, Afghanistan juga ditetapkan sebagai negara paling terkena dampak terorisme.
Padahal sebelumnya, Afghanistan berada di peringkat 16 pada 2001. Terorisme pun ikut membawa dampak secara ekonomi negara. Sekitar 50 persen PDB hilang akibat kekerasan.
Berikut data dari Institute for Economics and Peace:
Posisi sebagai negara terdampak terorisme
- 2001: 16
- 2010: 3
- 2019: 1
Angka kematian akibat terorisme
- 2011: 1.293 jiwa
- 2019: 5.725 jiwa
Angka aktivitas terorisme
- 2011: 364 insiden
- 2019: 1.422 insiden
Pengaruh kekerasan terhadap GDP (%)
- 2009: -30,7 persen
- 2019: - 50.3 persen
INGE KLARA SAFITRI