Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang G30S TWK, Peretasan Menyasar Pegawai KPK dan Mahasiswa

Rabu, 29 September 2021 17:47 WIB

Iklan

Sejumlah pegawai KPK yang tak lolos TWK mengalami serangan digital berupa peretasan pada akun WhatsApp dan Telegram. Begitu pula sejumlah mahasiswa.

Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) mengalami serangan digital berupa peretasan terhadap akun WhatsApp dan Telegram. Peretasan terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan ketika para pegawai menggelar Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi di depan Gedung KPK lama.

“Nomornya diambil oleh orang yang tidak dikenal,” kata pegawai KPK Ronald Sinyal saat dikonfirmasi.

Waktu serangan: 27-28 September 2021

Modus

  • Meretas akun Telegram: menyasar 9 orang.   
  • Meretas akun WhatsApp: menyasar 8 orang.
  • Meretas akun Gmail: Menyasar 1 orang. 

Pegawai yang mengalami Peretasan Telegram

  • Waldi Gagantika
  • Iguh Sipurba
  • Nita Adi Pangestuti
  • Qurotul Aini
  • Adi Prasetyo
  • Candra Septina
  • Samuel Fajar Hotmangara Tua Siahaan
  • Herry Muryanto
  • Nanang Priyono

Pegawai yang mengalami Peretasan WhatsApp

  • Waldi Gagantika
  • Nita Adi Pangestuti
  • Qurotul Aini
  • Tri Artining Putri
  • Harun Al Rasyid
  • Ambarita Damanik
  • Arfin Puspomelistyo
  • Adi Prasetyo
  • Christie Afriani

Pegawai yang mengalami peretasan Gmail

  • Qurotul Aini

Tak hanya menyasar pegawai KPK, mahasiswa dari BEM SI yang ikut berdemo di depan Gedung KPK, Senin lalu juga mengalami peretasan dan teror.

Modus

  •   Ditakut-takuti akan ditangkap
  •   Disebar foto dan data pribadinya

Korban

  •   Muhammad Ihtisamuddin
  •   Abid Hanif

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO