Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Varian BA.2 dari Covid-19 'Son of Omicron' Ditemukan di Indonesia

Selasa, 8 Februari 2022 05:00 WIB

Iklan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya varian Omicron yang disebut dengan BA.2. Uniknya, varian ini populer dengan 'Son of Omicron'.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya versi baru varian Omicron yang disebut sebagai BA.2. Varian berjuluk ‘Son of Omicron’ ini memiliki beberapa perbedaan pada beberapa mutasi termasuk pada spike protein.

Secara teknis, BA.2 merupakan turunan dari varian Omicron (BA.1) yang kini tengah diselidiki. “Galur BA.2, yang berbeda dengan BA.1 di beberapa mutasi, termasuk protein spike, meningkat di banyak negara,” tulis WHO di situsnya

Berikut sejumlah fakta terkait varian BA.2 yang dihimpun Tempo

Dijuluki siluman

Dijuluki beberapa ilmuwan menjuluki varian BA.2 sebagai ‘stealth Omicron’ atau ‘Omicron siluman”. Sebab, varian ini memiliki sifat genetik yang membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi sebagai varian Omicron pada tes PCR. Selain itu, kelompok peneliti lain menyebutnya sebagai “Son of Omicron” karena secara teknis BA.2 merupakan keturunan BA.1 atau Omicron.

Sudah menyebar di 57 negara

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, subvarian BA.2 sudah terdeteksi di 57 negara. Beberapa di antaranya adalah Filipina, Nepal, Qatar, India dan Denmark. Kendati demikian, WHO menyampaikan sampai saat ini informasi yang diketahui tentang subvarian tersebut masih sangat sedikit.

Tingkat infeksi

Para peneliti mengungkapkan subvarian BA.2 relatif lebih cepat dalam menginfeksi, termasuk orang yang divaksinasi dan mendapatkan vaksin booster dibandingkan subvarian BA.1. Sebab, varian ini memiliki sifat dapat menghindari imunitas yang dibentuk vaksin. Namun, tidak ada perbedaan tingkat keparahannya dibanding BA.1.

Respons WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut BA.2 bukan varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC). Artinya belum ada bukti yang menunjukkan subvarian baru tersebut akan memperburuk penularan Covid-19, keparahan gejala atau kemanjuran vaksin. Masyarakat diharapkan tetap disiplin melakukan tindakan pencegahan yang sama. Mulai dari divaksin, mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari keramaian dan tinggal di rumah saat merasa sakit.

Sudah terdeteksi di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menginformasikan bahwa subvarian Omicron BA.2 telah teridentifikasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. “Betul, sudah ada 55 (orang) yang terdeteksi (terinfeksi subvarian BA.2),” ujar Nadia.

Gejala subvarian BA.2 yang banyak dikeluhkan pasien Omicron di antaranya: 

  • Demam 
  • Kelelahan ekstrem 
  • Batuk 
  • Sakit tenggorokan 
  • Mual
  • Sakit kepala 
  • Kelelahan otot 
  • Peningkatan detak jantung

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO | DESAIN IMAM RIYADI