Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Investasi Metaverse: Peluang dan Risikonya

Jumat, 25 Februari 2022 16:15 WIB

Iklan

Metaverse semakin ramai diperbincangkan. Apalagi, dunia itu kerap dikaitkan dengan crytocurrency yang dianggap sebagai cara baru mendulang cuan.

Metaverse merupakan ruang virtual tiga dimensi (3D) yang juga disebut sebagai semesta virtual. Banyak pula yang mulai berinvestasi di dunia metaverse ini.

Salah satu instrumen investasi di metaverse adalah cryptocurrency. Pasalnya, mata uang kripto menjadi token utilitas di dunia baru tersebut. Sementara token non-fungible (NFT) menjadi token yang diperuntukkan khusus barang koleksi virtual.

Meski dinilai bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun investasi ini juga berisiko tinggi.

Apa itu cryptocurrency?

Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah mata uang digital yang tidak tersedia dalam bentuk fisik. Tidak terlihat, namun memiliki nilai, dan semua transaksinya tercatat dalam sistem teknologi blockchain (rantai blok), yang keamanannya sangat sulit untuk diretas, karena teknologi ini hampir tidak mungkin dipalsukan.

Daftar 5 koin metaverse yang sudah dikenal pasar internasional

Axie Infinity (AXS) 

AXS pada dasarnya adalah game berbasis blockchain yang cukup populer di tahun 2021. Untuk bisa bermain game ini, pemain harus memiliki Axie atau karakter yang berupa hewan peliharaan digital dalam game blockchain ini. Axie ini adalah NFT yang dapat dibeli dan diperdagangkan oleh gamer. Axie memiliki salah satu kapitalisasi pasar terbesar dari semua kripto metaverse, dengan nilai lebih dari 5 miliar dolar AS dengan performa YTD (Year to date) adalah -20,91 persen. 

Sandbox (SAND) 

Sandbox merupakan salah satu metaverse coin yang cukup populer di tahun 2021 dan mengalami lonjakan harga. The Sandbox diluncurkan pada tahun 2011 oleh Pixowl, sebuah studio game. Platform berbasis blockchain ini menggabungkan dua hal, yakni cryptocurrency dan game.

Decentraland (MANA) 

Decentraland adalah platform realitas virtual yang didukung oleh blockchain Ethereum. Sekelompok pengembang dari Argentina meluncurkannya pada tahun 2016. Segala sesuatu di Decentraland adalah NFT, termasuk komoditas, pakaian, dan terutama real estate yang disebut LAND yang dibeli menggunakan koin MANA. Properti yang dimiliki di Decentraland dapat disewakan kepada orang-orang dan menghasilkan uang.

Floki Inu (FLOKI) 

Floki Inu tergolong koin yang memiliki harga murah dan masuk kategori jenis cryptocurrency baru. Meski begitu, Floki berani dalam menciptakan gebrakan-gebrakan besar. Terakhir, Floki bermitra dengan perusahaan teknologi TechTree dan mengumumkan keberhasilannya membangun platform Premier Crypto Educational Floki University.

Highstreet (HIGH) 

Highstreet World Coin adalah metaverse Game MMORPG Play-to-Earn yang terdesentralisasi di mana merek, baik konvensional maupun kripto, dapat memanfaatkan marketplace untuk mengintegrasikan dan membangun kehadiran mereka di dunia digital. Konsep ini bergantung langsung pada sistem e-commerce saat ini, pemain membeli produk fisik untuk digunakan dalam game, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menebus barang di kehidupan nyata. Banyak merek terkenal, seperti Hershey’s Chocolate dan Victoria Secrets, telah menyumbangkan komponen ke metaverse komersial yang telah dibangun tim dari waktu ke waktu dari Madison Square Garden hingga merek seperti L’Oreal.

Ciri-ciri entitas kripto ilegal yang harus diketahui:

  • Tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)
  • Menawarkan penjualan aset kripto dengan iming-iming imbal hasil tetap dan cenderung menggiurkan
  • Memasarkan aset kripto melalui aset kripto melalui skema pemasaran berjenjang atau yang lebih dikenal dengan member get member 

Risiko penipuan

Seiring dengan meningkatnya transaksi jual beli kripto, jumlah kasus penipuan juga ikut meningkat. Risiko penipuan ini bisa terjadi jika investor tidak memiliki pengetahuan dasar tentang model investasi yang relatif baru ini. Terlebih lagi para pemula umumnya mengenal kripto hanya sebagai lahan untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa mengetahui risikonya.

Empat skema yang digunakan pelaku penipuan dalam investasi kripto:

  • Pengembang menawarkan aset kripto yang hanya mengandalkan lonjakan harga dan mengabaikan kegunaannya. 
  • Pengembang aset kripto dapat dengan mudah meninggalkan proyeknya dan membawa kabur uang investor
  • Mencuri aset melalui toko fisik (exchange
  • Menawarkan aplikasi bisnis perdagangan untuk mengumpulkan dana

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO