Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Aphasia, Penyakit yang Diderita Bruce Willis

Sabtu, 2 April 2022 13:15 WIB

Iklan

Setelah didiagnosis menderita Aphasia, aktor Bruce Willis menyampaikan pengunduran dirinya dari dunia akting melalui akun instagram pribadinya.

Aphasia merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan kemampuan berkomunikasi baik berbicara secara langsung atau melalui media tulisan karena ada penyakit hingga cedera pada otak.

Berikut sejumlah fakta seputar Aphasia yang dihimpun Tempo:

Penyebab
Secara umum, Aphasia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang berperan dalam memahami dan memproduksi bahasa. Penyebab Aphasia yang paling umum adalah stroke. Selain itu, cedera kepala berat, tumor otak, dan kondisi neurologis progresif seperti demensia juga bisa menjadi penyebab.

Jenis dan Gejalanya

Aphasia Ekspresif
Seseorang yang mengalami aphasia ekspresif dapat mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan pikiran, ide, dan pesannya kepada orang lain. Jenis aphasia ini dapat mempengaruhi ucapan, tulisan, gerakan atau gambar, dan mempengaruhi kegiatan sehari-hari.

Gejala yang mungkin dialami penderita aphasia ekspresif antara lain:

  • Ucapan yang lambat dan terputus-putus atau kesulitan menyusun kalimat.
  • Berusaha keras untuk mengeluarkan kata-kata tertentu, seperti nama benda, tempat, atau orang.
  • Hanya bisa menggunakan kata benda dan kata kerja dasar, misalnya “ingin minum”.
  • Kesalahan ejaan atau tata bahasa.
  • Menggunakan kata yang salah tetapi terkait, misalnya ingin mengatakan kursi tapi justru mengatakan meja.
  • Salah mengucapkan kata sehingga ucapannya tidak masuk akal.

Aphasia Reseptif
Seseorang yang mengalami aphasia reseptif dapat mengalami kesulitan memahami hal-hal yang mereka dengar atau baca. Jenis aphasia ini juga bisa menyebabkan kesulitan menafsirkan gerak tubuh, gambar, angka, dan gambar.

Gejala aphasia reseptif antara lain:

  • Kesulitan memahami perkataan orang lain
  • Kesulitan memahami kata-kata tertulis
  • Salah menafsirkan arti kata, gerak tubuh, gambar atau gambar
  • Memberikan tanggapan yang tidak masuk akal karena salah memahami pertanyaan atau komentar
  • Tidak menyadari kesalahan bicara atau kesulitan mereka dengan pemahaman

Aphasia yang Terkait dengan Demensia
Penderita penyakit demensia paling umum, seperti alzheimer dan demensia vaskular, biasanya mengalami aphasia ringan. Gejala yang muncul seringkali melibatkan masalah dalam menemukan kata atau kesulitan mengingat nama orang lain, bahkan orang yang sebenarnya mereka kenal baik.

Aphasia Progresif Primer (PPA)
Aphasia progresif primer, atau PPA, merupakan jenis aphasia yang langka dan dapat mempengaruhi kemampuan bahasa penderitanya. Biasanya, masalah pertama yang dialami orang dengan aphasia progresif primer adalah kesulitan menemukan kata yang tepat atau mengingat nama seseorang.

Gejala aphasia progresif primer dapat memburuk secara bertahap: 

  • Cara berbicara menjadi ragu-ragu dan sulit, serta membuat kesalahan dalam mengucapkan kata atau tata bahasa
  • Bicara menjadi lambat dengan kalimat pendek dan sederhana
  • Lupa arti kata-kata yang rumit, kemudian kata-kata sederhana, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk memahami orang lain
  • Ucapan menjadi lebih kabur dan orang tersebut mengalami kesulitan untuk menjelaskan secara spesifik atau mengklarifikasi apa yang mereka katakan
  • Kecil kemungkinan untuk memulai percakapan
  • Penderita aphasia progresif primer juga dapat mengalami gejala lain di kemudian hari, termasuk perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengingat seperti penderita Alzheimer, dan kesulitan mengontrol gerakan seperti penderita Parkinson.