Ada Dugaan Pembunuhan Berencana terhadap Brigadir J, Keluarga Punya Dokumentasi Luka
Selasa, 19 Juli 2022 18:30 WIB
Keluarga menduga Brigadir Nopriansyah Josua Hutabarat tewas akibat pembunuhan berencana. Kerabat Brigadir J memiliki dokumentasi Luka
Keluarga Brigadir Nopriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J terus berupaya menguak misteri kematian anak mereka. Keluarga menduga Brigadir Josua tewas karena pembunuhan berencana. Kuasa hukum keluarga, Kamaruddin Simanjuntak juga sudah melaporkan dugaan pembunuhan berencana ini ke Bareskrim Polri, Senin, 18 Juli 2022.
Sebelumnya, Brigadir Josua disebutkan tewas setelah baku tembak dengan rekannya, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Polisi menyebutkan terdapat luka tembak di beberapa bagian tubuh Josua. Namun pengacara keluarga Josua menyampaikan hal yang berbeda. Berikut ini luka di tubuh Josua berdasarkan dokumentasi keluarga:
Luka diduga sayatan
- Bawah mata
- Lubang hidung
- Mulut
- Belakang telinga terdapat luka sobek satu jengkal dan sudah dijahit
Luka diduga akibat peluru
- Dari dagu sampai leher seperti bekas lubang peluru
- Luka di dada kanan seperti bekas lubang peluru
Luka lebam diduga akibat benda tumpul
- Lubang telinga bengkak seperti bekas hantaman benda tumpul
- Luka robek di bawah ketiak
- Rusuk kanan lebam
- Rahang bergeser diduga akibat pukulan benda tumpul
Luka Sobek
- Di bawah tangan kiri terdapat robekan benda tajam
- Di kaki kanan dekat nadi terdapat luka sobek seperti terkena senjata tajam
Remuk
- Luka di tangan kanan diduga remuk
Kejanggalan lain:
- Polisi melarang keluarga membuka peti mati
- Tiga telepon genggam Brigadir Josua raib
- Kamera pengawas atau CCTV (closed-circuit television) di rumah dinas disebut rusak tiga pekan. Namun dekoder CCTV di pos satpam dekat rumah dinas itu disita polisi sehari setelah insiden.
Tuntutan keluarga:
- Membuka isi percakapan di tiga telepon genggam Brigadir Josua
- Menyita mobil yang dikendarai Irjen Ferdy Sambo an Brigadir Josua dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta. Keluarga menduga ada kemungkinan jejak informasi ada di mobil tersebut
- Meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk sementara menon-aktifkan Kadiv Propam Polri, Bharada E, dan Kapolres Jakarta Selatan terkait kasus tersebut.
INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO