Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Sidang Pembunuhan Brigadir J Kuak Kejanggalan Skenario Sambo

Rabu, 9 November 2022 19:58 WIB

Iklan

Sidang kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 7 November 2022 menghadirkan sejumlah saksi.

Saksi Sidang Pembunuhan Brigadir J Kuak Kejanggalan Skenario Sambo

Sidang kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 7 November 2022 menghadirkan sejumlah saksi. Saksi-saksi yang dihadirkan antara lain, sopir ambulans Ahmad Syahrul Ramadhan, legal counsel PT XL AXIATA Viktor Kamang, serta officer security and tech compliance support PT Telekomunikasi Seluler Bimantara Jayadiputro, serta dua petugas swab Smartco Lab Nevi Afrilia dan Ishbah Azka Tilawah.

Mereka merupakan saksi untuk persidangan tiga terdakwa yaitu Bharada E alias Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf. Dalam kesaksian mereka, sejumlah kejanggalan penanganan kasus Sambo terkuak. Meski sebelumnya, terdapat kesaksian ART (asisten Rumah Tangga) Sambo, Susi dan Diryanto, yang diduga berbohong.

Pengakuan Petugas Swab

  • Ferdy Sambo tidak mengikuti tes PCR yang dilakukan pada 8 Juli 2022 di Jalan Saguling. 
  • Hanya empat orang yang menjalani pemeriksaan swab PCR. Diantaranya Brigadir J, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, dan Susi (ART Ferdy Sambo).
  • Hal ini sekaligus membantah skenario Sambo yang mengatakan ketika terjadi tembak menembak antara Yosua dan Richard dirinya tengah menjalani tes PCR.

Pengakuan Sopir Ambulans

  • Dilarang Menyalakan Sirine Ambulans saat Mengantar Jenazah

Syahrul mengaku saat hendak menyalakan sirine ambulans, seorang anggota polisi kemudian melarang dengan alasan akan dikawal khusus.

  • Tak Langsung ke Kamar Jenazah

Menurut Ahmad Syahrul, jenazah Yosua tak langsung dibawa ke ruang jenazah melainkan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Polri Kramat Jati. Namun, saat ia menanyakan alasannya pada petugas yang bertugas, ia tak mendapatkan jawaban.

Kesaksian ART

  • Kerap menjawab tidak tahu

Susi kerap menjawab “tidak tahu” pada sejumlah pertanyaan yang diajukan hakim. Bahkan dalam beberapa pertanyaan, ia dengan cepat mengatakan tidak tahu tanpa berpikir lebih dulu.

  • Pertanyaan sederhana dijawab dengan berbelit

Jaksa Penuntut Umum menduga Susi telah diarahkan sebelum persidangan. Bahkan saat memberi kesaksian, Susi dicurigai memakai perangkat audio jarak jauh atau handsfree karena jawaban yang diberikan selalu berbelit.

  • Beberapa kali mengubah keterangan

Susi mencabut keterangannya setelah para ajudan Ferdy Sambo bersaksi. Pasalnya, kesaksian Susi sebelumnya berbeda dengan kesaksian para ajudan. Keterangan yang berubah ini bukti bahwa, apa yang disampaikan Susi adalah kebohongan.

  • Kesaksian soal peristiwa di Magelang tidak masuk akal

Cerita Susi disebut settingan sebab kesaksiannya soal peristiwa di Magelang tidak masuk akal. Bahkan, ia menjawab pertanyaan secara berlebihan sementara tidak diminta.

INGE KLARA | DINISSA AZHARI | SUMBER DIOLAH TEMPO