Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beragam Represif Jelang Hajatan G20

Jumat, 11 November 2022 17:00 WIB

Iklan

Sejumlah kelompok masyarakat sipil mendapat intimidasi jelang hajatan G20 di Bali.

Persiapan hajatan G20 di Bali pada 15-16 November 2022 diwarnai dugaan represi dan intimidasi terhadap kelompok masyarakat sipil yang mengangkat isu perubahan iklim. Hal ini dikecam oleh perwakilan dari masyarakat sipil. Pemerintah dinilai tidak serius terhadap isu perubahan iklim yang justru menjadi agenda KTT G20.

Perundingan G20 merupakan pertemuan para pemimpin dari negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri atas 19 negara plus Uni Eropa.

Pernyataan Majelis Desa Adat (MDA) Bali

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet sebelumnya meminta masyarakat menahan kritik kepada Pemerintah Provinsi Bali selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) berlangsung.

Batalnya acara Ruang Aspirasi dan Seni Anak Muda Bali untuk Iklim

Acara yang seharusnya digelar pada 6 November 2022 harus dibatalkan. Alasannya, ada aturan dari Desa Adat Kesiman, Denpasar yang tidak memberikan izin untuk kegiatan masyarakat dengan potensi keramaian pada 6-18 November 2022 karena adanya KTT G20. Hingga berita ini ditayangkan, konfirmasi Tempo kepada pihak Desa Adat Kesiman belum direspons.

Tim Pesepeda Greenpeace Diusir

Dugaan represi juga dialami tim pesepeda dari Greenpeace, Chasing the Shadow. Anggota tim disebut mengalami intimidasi berupa pengusiran oleh sekelompok masyarakat saat berada di Probolinggo, Jawa Timur. Di bawah tekanan, tim juga dipaksa membuat surat pernyataan tidak akan berkampanye sebelum KTT G20 di Denpasar, Bali, rampung.

Peretasan

Selain diusir dan diintimidasi, sejumlah anggota Greenpeace juga mengalami peretasan gawai. Serangan digital itu dialami Direktur Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak dan tiga anggota Greenpeace lainnya pada 5 November 2022.

Jejak Protes Kebijakan G20 di Negara Lain 10 tahun terakhir

2020 (Arab Saudi)

Amnesty International serta sejumlah LSM demokrasi dan HAM lainnya menuntut para diplomat, politikus, dan perusahaan-perusahaan multinasional memboikot forum bisnis G20 yang digelar virtual dari Riyadh. Tuntutan boik

2017 (Jerman)

Demonstrasi anti-globalisasi dan anti-kapitalisme bentrok dengan kepolisian setempat. Aksi tersebut diwarnai kekerasan dengan membakar sejumlah mobil dan berupaya menghalangi rombongan delegasi KTT G20 di Hamburg pada 7-8 Juli 2017.

2016 (Cina)

Otoritas setempat menangkap lima jurnalis warga dan puluhan aktivis menjelang KTT G20 di Hangzhou pada 4-5 September 2016. Presidensi G20 di Cina tidak melibatkan kelompok masyarakat sipil seperti pada presidensi-presidensi sebelumnya.

INGE KLARA | SUMBER: DIOLAH TEMPO