Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sportswashing dan Kontroversi di Piala Dunia Qatar 2022

Rabu, 23 November 2022 07:00 WIB

Iklan

Piala dunia Qatar diwarnai tuduhan sportswashing dan sejumlah kontroversi.

Piala Dunia 2022 baru saja dimulai, namun perhelatan yang akan berlangsung hingga 18 Desember mendatang itu diwarnai tuduhan Sportswashing dan sejumlah isu kontroversial. 

Apa itu sportswashing?

Sportswashing merupakan sebutan untuk tindakan memanfaatkan turnamen olahraga untuk memperbaiki citra sebuah negara. Praktek ini umumnya dilakukan negara dengan reputasi buruk atau di bawah pemerintahan yang represif.

Alasan tuduhan sportswashing

Qatar disoroti soal pembatasan kebabasan berpendapat, kriminalisasi komunitas LGBT, dan minimnya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan warga minoritas.

Kontroversi lainnya:

  • Pelanggaran HAM terhadap pekerja migran

The Guardian pada 2021 menulis terkait sekitar 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Srilanka meninggal dunia karena kondisi kehidupan tak layak. Menurut catatan Amnesty Internasional, selain harus membayar mahal untuk biaya perekrutan, mereka hidup di pemukiman yang tidak layak tinggal, serta mengalami keterlambatan mendapat gaji.

  • Klaim palsu netralitas karbon

Qatar sebelumnya mengklaim bahwa piala dunia 2022 sudah netral karbon. Netral karbon adalah upaya mengurangi emisi karbon dioksida yang dihasilkan dan menyebabkan efek gas rumah kaca yang berpengaruh ke pemanasan global. Namun, riset yang dilakukan Carbon Market Watch dan Greenly menunjukkan total emisi yang dihasilkan piala dunia 2022 mencapai 6 juta metric ton.

  • Anggaran fantastis

Piala Dunia di Qatar ini akan menjadi turnamen FIFA termahal dalam sejarah dengan menelan biaya USD 300 miliar. Menurut sebuah laporan, peningkatan besar anggaran ini sebagian karena pembangunan stadion dan infrastruktur untuk Piala Dunia. Selain itu, anggaran juga digunakan untuk membiayai rencana Nasional Qatar 2030 agar menjadi negara yang lebih luas, berpusat pada pengembangan infrastruktur, termasuk pembangunan pusat inovasi dengan hotel, jaringan trasnportasi yang canggih dan bandara.

Proyek Besar Qatar jelang Piala Dunia

  • Pembangunan stadion: USD 10 miliar
    • Stadion baru: 7
    • Renovasi stadion: 1
  • Pembangunan Lusail: USD 45 miliar
    • Pusat kota
    • Kepulauan buatan
    • Stadion Lusail (yang akan digunakan untuk final Piala Dunia 2022)
  • Doha Metro: USD 36 miliar
  • Ekspansi airport: USD 15,5 miliar
  • New port: USD 7,4 miliar
  • Regerasi pusat kota Doha: USD 4,5 miliar
  • Zona ekonomi: USD 3,2 miliar

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO