Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederet Kontroversi PON 2024 Aceh dan Sumatera Utara

Senin, 23 September 2024 12:15 WIB

Iklan

Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatera Utara 2024 sarat kontroversi.

Kekecewaan beruntun yang menimpa atlet, seperti ketidaklayakan konsumsi hingga venue yang roboh, menimbulkan kecurigaan terhadap pihak penyelenggara. 

Permasalahan infrastruktur PON: 

  • Jendela copot karena angin: 

Jendela GOR Harapan Bangsa copot diterjang angin kencang saat pertandingan basket 3X3. Jendela berukuran lebar sekitar 1,5 meter dan panjang 4,5 meter itu menimpa sejumlah penonton hingga tiga orang terluka.

  • Arena panah berantakan karena hujan badai:

Arena pertandingan panahan porak-poranda dihempas hujan badai. Sejumlah tenda di bagian kiri arena ambruk setelah terangkat angin kencang. Sementara persambungan tarup beberapa tenda lain terlepas.

  • Saluran ambruk karena hujan lebat:

Saluran talang air di arena cabang Menembak Indoor 10 meter ambruk akibat hujan lebat mengguyur kawasan itu. Untungnya, seluruh pertandingan pada hari itu sudah selesai. Namun, pertandingan selanjutnya tertunda karena ini. 

  • Arena yang belum selesai:

Arena bola voli di kawasan Sumatera Utara Sport Center, Deli Serdang terdapat masalah akses masuk. Jadwal pertandingan di sana bahkan sempat diundur sehari karena masalah akses tersebut. Ada pula arena pacuan kuda di Aceh yang tribunnya belum rampung tapi tetap ditempati karena jumlah penonton yang membludak. 

  • Lapangan tenis ditutup lakban:

Dalam laga pertandingan final nomor tunggal putra dimulai, terlihat sejumlah bagian permukaan lapangan tenis di Stadion Harapan Bangsa ditutup dengan lakban. Hal ini karena beberapa petugas dan wasit tampak menemukan permukaan lapangan tiga yang mengelupas dan berlubang.

Kontroversi makanan

Makanan untuk atlet dan juga staf kerap terlambat dan basi. Makan siang datang saat petang dan makan malam baru datang pukul 22.00. 

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, kekacauan ini karena dua faktor berbeda di Aceh dan Sumatera Utara. Di Aceh, Dito menjelaskan ada kekurangan kapasitas dapur. Sementara itu di Sumatera Utara, kendala ada di sarana pendukung seperti kendaraan pengantaran. 

Dugaan korupsi diusut KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeklaim sedang menggali informasi dugaan korupsi dalam pelaksanaan PON 2024. Menpora diketahui menyediakan dana senilai Rp 516 miliar untuk PON.  Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan sudah ada informasi yang diterima KPK, termasuk kondisi arena atau venue yang tidak siap.

“Kami juga mendapat informasi dari rekan-rekan jurnalis, melalui pemberitaan-pemberitaannya bahwa ada beberapa venue yang tidak siap, venue yang roboh dan lain-lain,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 18 September 2024. 

Evaluasi dilakukan 

Presiden Jokowi mengatakan berencana melakukan evaluasi dan koreksi. Di kesempatan yang terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan akan ada rapat evaluasi dengan Menpora Dito dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada Rabu, 18 September 2024. 

“Pasti ada koreksi, ada perbaikan, baik masalah venue, konsumsi, akomodasi, semua pasti ada yang perlu kita perbaiki,” kata Jokowi ketika memberi keterangan pers usai meresmikan Kawasan Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.

KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO