Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontroversi Pertemuan 5 Anggota PBNU dengan Presiden Israel

Rabu, 17 Juli 2024 16:00 WIB

Iklan

Lima Nahdliyin Nahdlatul Ulama ramai dibicarakan karena baru-baru ini difoto bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Lima Nahdliyin Nahdlatul Ulama ramai dibicarakan karena baru-baru ini difoto bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Keabsahan foto tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali. Di antara lima orang tersebut juga ada pengurus. 

Asal Foto

Foto berasal dari akun Instagram milik Zainul Maarif. Zainul bersama rombongan mengaku bertemu Presiden Israel di istana presiden Israel untuk membahas konflik Hamas-Israel dan hubungan Indonesia - Israel. 

“Alih-alih demonstrasi di jalanan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkap gagasan. Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel. Saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog,” tulis @zenmaarif. 

Respons PBNU

Savic Ali menyayangkan kunjungan dan pertemuan itu. Savic menyatakan bahwa lima warga Nahdliyin itu bukan dalam kapasitas menekan atau bernegosiasi dengan Israel. Ia juga khawatir Israel akan menggunakan kunjungan itu sebagai justifikasi.

 “Pertemuan itu akan dipakai Israel untuk menunjukkan bahwa ada kalangan muslim yang berdiri di sisi mereka,” kata Savic

Diundang secara pribadi

Wakil Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (BPJI PBNU) Achmad Munjid juga mengatakan lima orang itu diundang secara pribadi. Munjid mengatakan kelima warga itu tidak mewakili lembaga NU. 

“Memang baju NU 'dipakai', tapi bukan lembaga NU. Mereka tidak ada yang mewakili NU secara resmi,” tambahnya.

Akan dipanggil

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul akan memanggil lima orang itu untuk dimintai penjelasan. Dua di antaranya yang akan dipanggil yaitu, Zainul Maarif dan Munawir Aziz. Tidak hanya itu, Badan Otonom Daerah asal kelima warga itu juga akan dipanggil oleh PBNU. 

“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal hal prinsip lainnya,” kata Saifullah dalam keterangan resmi, Senin, 15 Juli 2024.

Kemungkinan diberhentikan

Saifullah juga mengatakan PBNU tidak pernah memberikan mandat kepada mereka. Karena itu, bila ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kelima orang itu berpotensi diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga. 

KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO