![](https://cdn.tmpo.co/flash/data/flashgrafis/3616/Ela-1-REV.jpg)
Situs web media sosial Elaelo menjadi sorotan sejak mengklaim sebagai pengganti X atau Twitter yang dibuat di Indonesia.
Sempat beredar juga kabar bahwa situs itu buatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), namun kabar itu dibantah. Terbaru, beberapa pegiat keamanan digital mengatakan situs itu tidak aman.
Situs pengganti X
ElaElo muncul dan mengklaim sebagai pengganti media sosial X. Dalam tangkapan layar yang menjadi viral, situs itu terlihat mirip dengan X namun dengan logo yang diganti dengan burung garuda pancasila. Pada Rabu siang, 19 Juni 2024, situs web Elaelo hanya menampilkan layar muka dominasi hitam dengan latar belakang logo Garuda ditambah musik pengiring lagu Pancasila. Terdapat banner tulisan warna putih yang isinya, 'Ela Elo Is Coming, Big Features Will Be Ready'.
Awalnya klaim dari Kominfo
Elaelo menampilkan tagline di bagian bawah situs web dengan kata-kata 'Under Construction by Kominfo'. Namun, Kemenkominfo telah menyatakan bahwa elaelo.id bukan aplikasi yang dibuat dan dikembangkan oleh pemerintah. Klaim itu telah berubah menjadi ‘Under Construction by Democracy Defenders’ terakhir kali dicek oleh Tempo.
Imbauan keamanan
Organisasi masyarakat sipil SAFEnet mengomentari soal Elaelo. Menurut organisasi itu, masyarakat harus berhati-hati dalam memasukan data pribadi ke situs itu. “Bahayanya, data kita diambil oleh pihak lain dan dipergunakan tanpa sepengetahuan kita," kata Kepala Divisi Keamanan Digital SAFEnet, Daeng Ipul, Rabu, 19 Juni 2024.
Berbagai kekurangan situs
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menilai, situs web Elaelo memiliki tingkat keamanan yang rendah dan sulit untuk diakses sehingga akan sulit mendongkrak popularitas X.
Selain itu, ada juga keperluan kapasitas server. Alfons menjelaskan, hadirnya situs web atau aplikasi yang digunakan bagi banyak pengguna tidak mudah. Sangat sulit untuk suatu server bisa menampung ratusan juta pengguna dan beroperasi selama bertahun-tahun.