Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Perlu Diketahui Tentang Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020

Senin, 18 Oktober 2021 17:26 WIB

Iklan

Kemengan Jonatan Christie di Thomas Cup 2020 menandai kemenangan Tim Merah Putih. Sejumlah catatan ditorehkan oleh regu yang menang atas Cina ini.

Tim bulu tangkis Indonesia memenangi turnamen beregu Thomas Cup 2020 setelah 19 tahun. Dalam pertandingan yang digelar di Ceres Arena, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021 ini, Tim Indonesia mengalahkan Cina di partai final dengan skor telak 3-0.

Pertandingan penentu kemenangan Thomas Cup 2020:

  • Anthony Sinisuka Ginting vs Lu Guanzu dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-16.
  • Fajar Alfian/Rian Ardianto vs He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12 dan 21-19.
  • Jonatan Christie vs Li Shi Feng dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14.

Gelar juara ke-14

Dalam sejarah Thomas Cup, Indonesia menjadi tim bulu tangkis paling sukses dan memegang rekor terbanyak dengan total 14 kali juara Thomas Cup, yakni

  • 1958
  • 1962
  • 1964
  • 1970
  • 1973
  • 1976
  • 1979
  • 1984
  • 1994
  • 1996
  • 1998
  • 2000
  • 2002
  • 2021

Enam kali bertemu Cina di Final

Laga semalam merupakan penampilan tim Thomas Indonesia yang ke-20 di final. Sementara untuk Cina, menjadi laga ke-13. Indonesia sendiri lima kali bertemu Cina di final.

  • 1982
  • 1986
  • 2010
  • 1984
  • 2000
  • 2021

Medali emas dan piala Thomas pertama Hendra Setiawan

Hendra Setiawan sudah beberapa kali ditunjuk sebagai kapten tim Indonesia dalam Piala Thomas. Kemenangan kali ini menjadi momen pertama kalinya Hendra meraih medali emas bersama tim beregu dalam karirnya.

Bendera Indonesia tidak berkibar

Badan Antidoping Dunia (WADA) memberi sanksi pada Indonesia karena dinilai lalai dan tidak bisa memenuhi kewajiban standar Test Distribution Plan (TDP) pada 2020. Sanksi itu antara lain tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih ketika menjuarai ajang internasional serta tidak bisa mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sanksi ini berlaku sejak 8 Oktober 2021-8 Oktober 2022. 

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO