Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh di Jawa Timur

Minggu, 19 November 2023 06:00 WIB

Iklan

Empat awak TNI AU meninggal dalam kecelakaan dua pesawat Super Tucano yang jatuh di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada 16 November 2023.

Dua pesawat TNI AU berjenis Tucano jatuh pada siang hari Kamis, 16 November 2023, di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TBNTS), Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur. 

Profil singkat pesawat Tucano

  • Nama Pesawat: Embraer EMB 314 Super Tucano
  • Asal: Brazil
  • Pembuat: Embraer Defense and Security

Serba-serbi Tucano

  • Indonesia membeli Super Tucano untuk mengganti pesawat OV-10 pada Januari 2010. Paket yang dibeli adalah delapan Super Tucano berikut paket logistik dan juga ground-support
  • Pemeliharaan dan perawatan pesawat tempur TNI dilakukan berkala oleh teknisi-teknisi TNI AU.
  • Satu pesawat Tucano pernah jatuh pada 10 Februari 2016. 

Timeline Kejadian

  • 10.15 WIB - Chevron Flight melaksanakan station di Landasan Udara Abdulrachman Saleh untuk misi Proficiency Formation Flight.
  • 10.39 - Start Engine untuk keempat pesawat.
  • 10.50 - Keempat pesawat take off dan join untuk membentuk box formation dengan ketinggian 8000 kaki. 
  • 11.18 - Chevron #1 dan Chevron #2 kehilangan kontak dan dinyatakan lost contact.
  • 11.31 - Chevron #3 dan Chevron #4 landing kembali di Landasan Udara Abdulrachman Saleh.

Korban
Empat awak TNI AU meninggal

  • Letnan Kolonel Penerbang Sandhra “Chevron” Gunawan
  • Kolonel Admiral Widiono Hadiwijaya
  • Kolonel Penerbang Subhan
  • Mayor Penerbang Yuda A. Seta

Penyebab Masih Diselidiki
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Laksamana Pertama R. Agung Sasongkojati menduga kecelakaan itu terjadi akibat faktor cuaca buruk, menyebabkan pilot tidak memiliki jarak pandang maksimal. “Sehingga ini murni akibat cuaca kelihatannya, namun, saya belum bisa memastikan karena harus ada penyelidikan lebih lanjut,” kata Agung.

Pembentukan Tim Investigasi
TNI Angkatan Udara akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan jatuhnya dua pesawat itu. Tim yang dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan Dan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU akan melihat faktor-faktor yg dikenal dengan istilah 5 M – Man, Machine, Medium, Mission and Management secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat. 

KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO

Catatan Koreksi:

Berita ini telah mengalami koreksi pada Senin, 20 November 2023 pukul 15.37. Koreksi dilakukan pada subjudul “Serba Serbi Tucano” Poin 2.

Koreksi berita ini berdasarkan klarifikasi dari PT Dirgantara Indonesia bahwa menurut data dan catatan perusahaan, PT Dirgantara Indonesia tidak pernah ada perjanjian maupun keterlibatan PT Dirgantara Indonesia dalam pemeliharaan pesawat Super Tucano.

Sebelumnya tertulis “PT Dirgantara Indonesia adalah BUMN yang ditugaskan untuk mengerjakan pemeliharaan rutin dan pembuatan komponen untuk pesawat ini.” Kemudian diubah menjadi “Pemeliharaan dan perawatan pesawat tempur TNI dilakukan berkala oleh teknisi-teknisi TNI AU.”



Grafis Terkait

    Grafis terkait tidak ada