Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dana BOS Untuk Program Makan Siang Gratis

Kamis, 7 Maret 2024 16:30 WIB

Iklan

Anggaran Program Makan Siang Gratis milik Calon Presiden Prabowo Subianto sudah ramai dibicarakan. Usulan asal penggunaan anggaran sudah dilontarkan.

Anggaran Program Makan Siang milik Calon Presiden Prabowo Subianto sudah mulai dibicarakan. Terbaru, Menteri Koordinator Untuk Perekonomian, Airlangga Hartanto, mengusulkan program itu dibayarkan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Usulan Airlangga

Airlangga menyatakan hal itu saat simulasi di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis 29 Februari 2024. “Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa,” ujar Airlangga

Apa itu Dana BOS?

Dana BOS adalah program bantuan dari pemerintah yang bertujuan mendukung pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah dasar dan menengah. Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dialokasikan khusus untuk pendidikan dengan mekanisme yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Program ini dirancang untuk membantu sekolah dalam memenuhi kebutuhan operasional mereka, termasuk pembelian buku pelajaran, perawatan gedung sekolah, pembayaran listrik dan air, serta kebutuhan administratif dan operasional lainnya. Berdasarkan dokumen Informasi APBN 2024, total dana BOS, Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan anak usia dini (Paud), dan BOP Pendidikan Kesetaraan mencapai Rp 346,6 triliun.

Hitungan anggaran Program Makan Siang

Menurut Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Program Makan Siang Gratis akan menghabiskan kira-kira Rp 450 triliun untuk satu tahun. Nilai tersebut setara dengan 14 persen dari total APBN. Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan bantuan makan siang gratis itu akan menyerap Rp 185,2 triliun, yakni 5,6 persen dari total APBN. Kedua hitungan ini masih lebih mahal dari anggaran yang diberikan untuk Dana BOS dan dana serupa lainnya dalam APBN tahun ini. 

Penolakan dari para guru

Sementara itu, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak keras penggunaan dana BOS untuk membiayai program makan siang gratis. Penolakan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri.

Pasalnya, selama ini sebagian besar dana BOS dipakai untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer. "Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya,” ujar Iman.  

Tanggapan Kemendikbudristek

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan belum ada pembahasan program tersebut di Kemendikbudristek. “Belum ada pembahasan,”’kata Iwan saat ditemui usai konferensi pers 'Rapor Pendidikan' di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. 

Iwan mengatakan Kemendikbudristek selama ini melaksanakan program merujuk nota keuangan. Karena itu, tak ada pembahasan di Kemendikbudristek. “Nota keuangan jadi pijakan di Kemendikbudristek sampai saat ini,” kata Iwan. “Hanya itu yang bisa saya sampaikan.”

KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO



Grafis Terkait

    Grafis terkait tidak ada