Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Melemah, Apa Efeknya?

Kamis, 18 April 2024 07:00 WIB

Iklan

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS selama sepekan terakhir, bahkan sampai menembus Rp16.000. Mengapa hal itu terjadi? Apa efeknya?

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir. Pada Senin, 15 April 2024, rupiah bernilai Rp16.117 per dolar AS. Terakhir kali dolar menembus angka ini terjadi pada 3 April 2020 ketika mata uang AS itu berhasil menembus Rp16.373. 

Kenapa melemah?

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan rupiah melemah sepekan terakhir, yakni:

  • Penguatan indeks dolar AS.
  • Masa cuti Lebaran yang berlangsung beberapa hari di Indonesia yang menyebabkan data ekonomi Indonesia tidak bisa dirilis.
  • Dampak dari tensi politik yang tinggi di Timur Tengah yang mengakibatkan harga emas dan minyak naik.

Efek dari pelemahan

Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, menilai pelemahan nilai tukar rupiah akan berimbas pada naiknya harga impor. Pasalnya, kata dia harga impor biasanya akan menyesuaikan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

“Pelemahan rupiah akan menyebabkan harga barang impor lebih tinggi. Tentunya apabila impor dari barang non-dolar AS belum tentu naik dan malah bisa turun disebabkan oleh hampir semua mata uang dunia seperti Euro, Yen juga melemah tajam terhadap dolar AS belakangan ini,” katanya kepada Tempo pada Sabtu, 13 April 2024. 

IHSG ikut melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.IHSG ditutup melemah 122,06 poin atau 1,68 persen ke posisi 7.164,81. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 28,38 poin atau 2,95 persen ke posisi 935,34.

“Bursa Asia melemah akibat meningkatnya ancaman geopolitik di Timur Tengah yang mengangkat harga minyak dan emas global,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

Apindo minta intervensi

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo, Shinta Kamdani, meminta pemerintah, khususnya Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah kian jebloknya nilai tukar rupiah.

Menurut Shinta, intervensi harus dilakukan sesegera mungkin agar dampak pelemahan rupiah tak berlarut-larut dan akhirnya memicu kenaikan harga barang dan jasa. 

Tanggapan Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal pelemahan rupiah. Meski terjadi pelemahan, Airlangga mengklaim nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih lebih baik dibandingkan mata uang beberapa negara di Asia. 

“Kalau bandingkan dengan berbagai negara lain relatif kita sedikit lebih baik dari Malaysia juga dari Cina,” ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024. 

KRISNA PRADIPTA| SUMBER DIOLAH TEMPO