Menipisnya persediaan minyak bumi terjadi karena sumber daya yang tersedi tidak seimbang dengan kebutuhan manusia.
INFO NASIONAL - Saat ini persediaan minyak bumi semakin menipis. Menipisnya persediaan minyak bumi terjadi karena sumber daya yang tersedi tidak seimbang dengan kebutuhan manusia. Kebutuhan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan manusia bisa menghabiskan sekitar 35 milliar barrel setiap tahunnya. Ini membuat salah satu penelitian dari Universitas Standford memprediksikan persediaan minyak bumi akan habis pada tahun 2052.Karena mulai habis dan menipis, banyak pihak mencari cadangan minyak baru dibeberapa tempat.
Tak jarang hal ini menimbulkan konflik karena berebut sumber daya. Salah satu contohnya adalah Laut Cina Selatan. Memiliki banyak sumber minyak, setidaknya terdapat enam negara yang memperebutkan Laut China Selatan, yakni China, Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam.
Tak hanya menimbulkan masalah untuk beberapa pihak, penggunaan minyak bumi secara masif juga menimbulkan masalah bagi bumi dan seluruh penghuninya. Penggunaan minyak bumi menjadi salah satu faktor besar terjadinya pemanasan global. Setiap tahunnya, penggunaan energi fosil menyumbangkan 36,8 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer.
Beberapa masalah di atas mendorong banyak perusahaan energi untuk mengembangkan energi terbarukan, salah satunya perusahaan energi asal Indonesia, Pertamina. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan energi bagi Negeri, Pertamina berkomitmen untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Selain untuk menjaga ketahanan energi nasional, EBT juga menjadi solusi dekarbonasi untuk mengurangi pemanasan global.(*)