Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sinyal Kuat Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Minggu, 21 Agustus 2022 09:37 WIB

Iklan

Wacana kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, khususnya Pertalite, makin kencang berembus.

Sinyal Kuat Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Wacana kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, khususnya Pertalite, makin kencang berembus. Apalagi kuota Pertalite diperkirakan tak akan bertahan hingga akhir tahun.

Tahun ini, belanja subsidi energi memang mengalami peningkatan signifikan seiring dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia. Asumsi Indonesian Crude Price (ICP) dalam APBN 2022 telah diubah menjadi US$ 100 per barrel, dari semula hanya US$ 63 per barrel. 

Konsumsi BBM Bersubsidi

Kuota Pertalite tahun ini: 23 juta kilo liter

Konsumsi hingga Juli: 16,8 juta kilo liter

Sisa kuota: 6,2 juta kilo liter

Kuota Solar bersubsidi tahun ini: 14,91 juta kilo liter

Konsumsi hingga Juli: 9,9 juta kilo liter

Sisa kuota: 5,01 juta kilo liter

Sehingga untuk menambah kedua kuota bbm bersubsidi itu pemerintah perlu mengeluarkan dana senilai Rp 502,4 triliun

Perbandingan Harga*

Pertalite (RON 90) saat ini: Rp 7.660 per liter

Pertalite sebelum subsidi: Rp 13.150 per liter

Solar saat ini: Rp 5.150 per liter

Solar sebelum subsidi: Rp 18.150 per liter

Pertamax (RON 92) saat ini: Rp 12.500 per liter

Pertamax sesungguhnya: Rp 15.150 per liter

*) data Juli-Agustus 2022

Jawaban Jokowi

Pemerintah belum memberi informasi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakam pemerintah memberikan subsidi BBM dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN merupakan upaya menjaga stabilitas harga energi dan pangan.

“Peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan. Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp 502 triliun,” kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat pidato pengantar RAPBN 2023 dan nota keuangannya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO | DESAIN IMAM RIYADI



Grafis Terkait