Tak Padam Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Oleh
Kamis, 9 Februari 2023 13:59 WIB
Manuver tiga periode mencuat kembali. Meski ditolak publik, termasuk pendukung Presiden Joko Widodo, gagasan itu tak pernah mati.
Tak Padam Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Manuver perpanjangan masa jabatan presiden dan tiga periode mencuat kembali. Meski ditolak publik, termasuk pendukung Presiden joko Widodo, gagasan itu tak pernah mati.
Tiga Ide Perpanjangan
Ada tiga ide yang muncul untuk memperpanjang masa jabatan Joko Widodo. Presiden mengaku tak berminat.
- Menunda pemilu
Pemilu 2024 disebut akan ditunda dua-tiga tahun. Penundaan berlaku untuk pemungutan suara anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan presiden.
- Jabatan presiden menjadi tiga periode
Gagasan ini muncul sejak 2019. Ada upaya untuk mengamendemen konstitusi.
- Menjadi wakil presiden
Ide ini muncul pada September 2022 melalui pegawai yang mengaku sebagai anggota staf hubungan masyarakat Mahkamah Konstitusi. Jokowi didorong bersanding dengan Prabowo Subianto.
Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang perpanjangan masa jabatan pun berubah-ubah. Ia lantas dianggap ikut mendukung gagasan tersebut.
Desember 2019
“Kalau ada yang mengusulkan perpanjangan masa jabatan artinya ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan.”
Maret 2021
“Saya tidak juga berminat menjadi presiden tiga periode.”
Maret 2022
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini demokrasi.”
April 2022
“Jangan sampai muncul spekulasi yang beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk menunda pemilu atau juga yang berkaitan dengan soal tiga periode.”
Agustus 2022
“Ini forumnya rakyat, boleh rakyat bersuara, kan? Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode sudah ramai.”
September 2022
“Sejak awal saya sampaikan urusan tiga periode sudah saya jawab. Begitu sudah dijawab, muncul lagi namanya perpanjangan juga sudah saya jawab. Lalu, muncul lagi jadi wapres, ini dari siapa?”
