Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Robert Bonosusatya Diperiksa

Jumat, 5 April 2024 12:15 WIB

Iklan

Robert Bonosusatya diperiksa pada kasus tata niaga timah.

Kasus tata niaga timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022 bergulir. Terbaru, Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa saksi Robert Bonosusatya atau RBS atau RBT. 

Pemeriksaan Robert

Direktur Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kuntadi mengatakan pemeriksaan Robert berhubungan dengan keterlibatan PT Refined Bangka Tin. Beberapa petinggi PT RBT sebelumnya sudah masuk dalam enam belas tersangka yang sudah ditahan oleh Kejagung. 

 “Memastikan keterkaitan yang bersangkutan dengan PT RBT. Apakah yang bersangkutan, BO (beneficial owner atau penikmat keuntungan), atau tidak ada kaitannya sama sekali,” kata Kuntadi dalam konferensi pers usai pemeriksaan. 

Dugaan MAKI

Kejagung sebelumnya pernah disomasi oleh Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) agar menetapkan Robert sebagai tersangka. Koordinator MAKI Boyamin Saiman menjelaskan, Robert diduga meminta Harvey Moeis dan Helena Lim dalam memanipulasi uang hasil korupsi dengan modus dana CSR (corporate social responsibility) agar dapat dinikmati secara legal. 

Sementara itu, Kuntadi mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan pihaknya bukan atas desakan siapa pun, tetapi untuk kepentingan penyidikan. “Kami memeriksa seseorang tidak ada desakan dari siapa pun, tetapi semata-mata untuk kepentingan penyidikan,” ucapnya. 

Kasus-Kasus Robert Bonosusatya

Nama Robert Prinantio Bonosusatya pernah muncul di beberapa catatan Tempo sebelumnya. Pengusaha ini terkait berbagai kasus yakni sebagai berikut:

  • Rekening Gendut Budi Gunawan:

Robert pernah terlibat di kasus “rekening gendut” eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan pada 2015. Dalam sejumlah berkas tertanggal Mei-Juni 2010 itu, Robert disebut berperan sebagai penjamin kredit yang disalurkan oleh Pacific Blue International Limited untuk putra Budi, Muhammad Herviano Widyatama. Herviano menerima aliran dana pinjaman sebesar Rp 57 miliar. 

Dalam perjumpaannya itu, Robert mengeklaim mendiskusikan rencana pinjaman untuk kepentingan bisnis pertambangan timah dan perhotelan yang digagas Budi, Herviano, dan Stefanus. Dalam dokumen yang sama, Herviano menuturkan bahwa dirinya memang meminta Robert untuk membantu mencarikan pinjaman dana karena menghadapi keterbatasan modal dalam berbisnis. 

  • Kasus Korupsi Korlantas:

Nama Robert kembali muncul di kasus korupsi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kala itu, dia mengakui bahwa perusahaan miliknya, PT Jasuindo memenangkan tender proyek pengadaan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB), surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan surat izin mengemudi (SIM). 

Bukti keterlibatan Robert Bonosusatya dan PT Jasuindo dalam dugaan kasus korupsi Korlantas Polri diperkuat dengan adanya fasilitas bank penjamin, seperti yang tercantum dalam laporan keuangan PT Jasuindo per 31 Desember 2013. Laporan keuangan itu diteken langsung oleh Robert yang menjabat sebagai komisaris utama.

Akan tetapi, kasus dugaan korupsi itu kemudian menguap begitu saja. KPK hanya mengusut proyek pengadaan simulator SIM yang memenjarakan mantan Kepala Korlantas Polri Djoko Susilo. 

  • Keterlibatan di Kasus Kematian Brigadir J
  • Sosok Robert kembali menjadi sorotan setelah namanya ikut disebut dalam kasus kematian Brigadir J atau alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan bahwa Robert sebagai pemilik jet pribadi yang ditumpangi Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendra Kurniawan untuk menemui keluarga Brigadir Yosua di Jambi pada 11 Juli 2022. 

Sugeng menyebut penelusuran IPW menemukan Hendra menaiki jet pribadi dengan kode registrasi T7-JAB.  “IPW mencium aroma amis keterlibatan RBT dan Yoga Susilo dalam perkara Sambo dan Konsorsium 303. Selain RBT, Direktur PT Pakarti Putra Sang Fajar Yoga Susilo muncul dalam susunan organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis, Senin, 19 September 2022. 

Robert pun membantah tudingan IPW tersebut, tetapi dia mengaku mengenal Brigjen Hendra Kurniawan.

KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO


Grafis Terkait

    Grafis terkait tidak ada