Dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) di teluk Balikpapan memperlihatkan adanya ancaman terhadap habitat dan biota teluk akibat pembangunan IKN
Dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) di teluk Balikpapan memperlihatkan adanya ancaman terhadap habitat dan biota teluk akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Uni Internasional Untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan Teluk Balikpapan sebagai Kawasan Mamalia Laut Penting (IMMA).
Rencana pembangunan Teluk Balikpapan
Teluk Balikpapan direncanakan menjadi pelabuhan IKN. Pemerintah mencanangkan tempat itu menjadi pelabuhan wisata bernama Pelabuhan Punggur. Jaraknya hanya 8,2 kilometer dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN).
Efek negatif pembangunan
- Kebisingan di bawah air
- Pembabatan hutan mangrove
- Pencemaran logam berat
- Degradasi biota teluk
- Sedimentasi
Jenis Biota di Teluk Balikpapan
- Pesut
- Duyung
- Lumba-lumba hidung botol
- Bekantan
- Monyet ekor panjang
- Lutung kelabu
- Elang
- Bangau
- Enggang
- Kuntul
- Padang lamun
- Terumbu karang
Juga mengancam pesut
Area yang direncanakan juga ditemukan ada potensi mengancam populasi pesut di Teluk Balikpapan. Dari dokumen amdal yang diperoleh Majalah Tempo, ada catatan penting mengenai kritisnya kondisi pesut pada tahun 2023. Pembangunan terowongan di bawah tanah dikhawatirkan dapat mengganggu migrasi pesut di Sungai Semot dan Sepaku.
Tanggapan Otorita IKN
Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara Myrna Asnawati Safitri mengatakan bahwa pihaknya sudah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. OIKN telah merencanakan aksi lima tahun untuk perlindungan keanekaragaman hayati. Di dalam rencana itu, ada pembagian tujuh wilayah hotspot IKN. “Salah satunya Teluk Balikpapan,” ujar Myrna pada Majalah Tempo pada Rabu, 5 Juni 2024.
KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO