Pemerintah Kebut Migrasi Kompor Gas ke Listrik
Oleh
Selasa, 20 September 2022 17:23 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menguji coba program migrasi kompor gas elpiji ke kompor listrik 1.000 watt
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menguji coba program migrasi kompor gas elpiji ke kompor listrik 1.000 watt. Direktur PLN, Darmawan Prasojo, mengklaim migrasi kompor elpiji ke kompor listrik mampu menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) karena harga keekonomian listrik lebih murah daripada elpiji.
“Dari sampel 23 keluarga penerima manfaat, ada saving APBN sekitar Rp 20 juta per tahun,” kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu, 14 September 2022.
Penyediaan Kompor Induksi: 35 ribu unit
Konsumsi Tenaga Listrik: 7 gigawatt
Anggaran: Rp 70 triliun
Rencana Transisi
- Rumah tangga berpenghasilan rendah akan mendapat satu paket kompor, alat masak, dan biaya pemasangan senilai Rp 2 juta.
- Ada penambahan daya gratis untuk pengguna listrik rumah tangga 450 volt-ampere (VA) dan 900 VA menjadi 2.200 VA. Tarif yang dipungut tetap tarif lama.
_______________
Proyeksi Penghematan
PLN menghitung konversi dalam skala lebih besar akan menghemat APBN Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada tahun 2022. Sementara pada program konversi tahun depan yang menyasar 5 juta keluarga penerimaan manfaat, diproyeksikan bisa menghemat Rp 5,5 triliun per tahun. Artinya, jika jumlah keluarga penerima manfaat mencapai 15,3 juta maka proyeksi penghematan APBN bisa mencapai Rp 16,8 triliun per tahun.
Uji Coba di Bali dan Solo
Juru bicara PLN, Gregorius Adi Trianto menjelaskan, uji coba program ini dilakukan di Bali dan Solo. Masing-masing di 1.000 rumah tangga. Dua kota tersebut dipilih sebagai proyek percontohan karena menjadi lokasi pertemuan G20 yang tengah membahas transisi dari energi fosil ke energi hijau.
“Pilot Project sudah rampung pada 31 Juli lalu dan sekarang memasuki tahap evaluasi,” kata Gregorius.
INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO