Bintang-Bintang Bulu Tangkis Berguguran
Harapan Indonesia meraih medali Olimpiade Paris 2024 lewat cabang bulu tangkis menipis. Lima dari enam wakil cabang olahraga itu gagal melaju di babak gugur dan kandas di babak awal penyisihan.
Kekalahan bintang-bintang
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam ganda putra takluk pada perempat final. Sementara itu, dua wakil tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sudah lebih dahulu tersingkir di babak yang sama.
Atlet yang tersisa
Wakil Indonesia tersisa hanya satu, yakni Gregoria Mariska Tunjung untuk cabang tunggal putri. Gregoria mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun pada 16 besar dan berhasil lanjut ke babak perempat final. Gregoria lolos dengan dramatis melalui rubber game sengit dengan skor 21-4, 8-21, 23-21 dalam pertandingan yang digelar di Porte De La Chapelle Arena tersebut.
Komen para atlet yang gugur
Ginting, pemenang perunggu Olimpiade Tokyo 2020, mengaku kesal dan kecewa karena tidak berhasil menembus babak 16 besar. Jonatan Christie juga kecewa dengan penampilannya saat dua gim langsung dari wakil India Lakshya Sen.
“Kecewa dan kesal dengan hasil ini. Saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang lebih baik,” kata Ginting dalam keterangan singkat PP PBSI, Kamis.
Persiapan atlet
Gregoria bertekad untuk tampil “habis-habisan” dalam babak perempat final yang bakal bergulir Sabtu, 3 Agustus 2024. Gregoria pun tak mengelak bahwa tekanan begitu besar saat ia memasuki lapangan. Namun, seiring berjalannya laga, ia bisa mengubah rasa tegang itu menjadi pengingat serta semangat tambahan demi meraih kemenangan.
“Sudah (mencapai) perempat final tapi saya mau lebih. Saya akan melakukan semua yang saya bisa,” kata Gregoria, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Jumat, 2 Agustus 2024.
Respons PBSI
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Ricky Soebagdja mengaku kecewa dengan kegagalan para atlet tersebut. Menurut dia, salah satu penyebab mereka tak bisa melenggang karena tidak bisa mengatasi masalah mental saat bertanding.
“Saya tahu sebagai atlet pasti tidak mau kalah tapi kita perlu lihat bagaimana permainan di lapangan, bagaimana daya juang di lapangan,” ujar dia dalam keterangan resmi tim media PP PBSI, Kamis, 1 Agustus 2024.
KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO