Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Kedelai Meroket, Tahu dan Tempe Absen di Pasaran

Selasa, 22 Februari 2022 05:00 WIB

Iklan

Produsen tahu dan tempe melakukan mogok mulai 21 Februari 2022. Pemogokan itu dilakukan agar pemerintah turun tangan mengendalikan harga kedelai.

Seluruh produsen tahu dan tempe di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi  mogok serentak mulai 21 Februari 2022. Pemogokan ini dilakukan produsen supaya Kementerian Perdagangan turun tangan dalam pengendalian harga kedelai impor yang melambung tinggi.

Dalam notulen rapat Puskopti DKI Jakarta tertanggal 11 Februari yang dilihat Tempo, produsen tempe dan tahu se-Jabodetabek sepakat mogok produksi serentak selama tiga hari mulai 21 sampai 23 Februari. Puskopti DKI Jakarta juga meminta agar Tata Niaga Kedelai agar bahan baku tempe dan tahu ditangani pemerintah.

Sweeping

Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat Khairun mengatakan mogok produksi serentak mulai besok akan diikuti seluruh produsen tahu dan tempe di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Semua produsen di Jabodetabek sudah tutup. Kalau tidak ditutup akan di-sweeping,” kata Khairun kepada ANTARA di Jakarta, Minggu 20 Februari 2022.

Mogok produksi mulai 21 hingga 23 Februari 2022 ini dilakukan produsen supaya Kementerian Perdagangan turun tangan dengan melakukan intervensi atas tingginya harga kedelai impor. Pada saat ini, harga bahan baku tempe dan tahu mencapai Rp 12.000 per kilogram.

Problem di Negara Pengekspor

Menanggapi keluhan pedagang tahu dan tempe, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan kenaikan harga kedelai di Indonesia karena beberapa permasalahan dari negara pengekspor, salah satunya adalah cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan. Selain itu, Ia juga mengatakan naiknya harga keledai karena Cina memiliki lima miliar babi baru yang membutuhkan pakan dari kedelai.

Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengakatan harga tahu dan tempe akan naik di bulan mendatang karena melonjaknya harga kedelai internasional. Faktor penurunan produksi di negara seperti Brazil tidak memenuhi target 140 juta ton pada Januari, sehingga hanya mampu menghasilkan 125 juta ton.

Selain itu faktor inflasi tujuh persen di Amerika Serikat, pengurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan turut mempengaruhi.

“Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram kalau di tingkat importir dalam negeri,” kata Oke dalam konferensi pers virtual pada Jumat 11 Februari 2022.

Prediksi Penurunan Harga

Oke memperkirakan harga kedelai akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. Selanjutnya akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir.



Grafis Terkait