Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyeksi Harga Kedelai Melambung Tinggi

Rabu, 6 Januari 2021 16:21 WIB

Iklan

Kedelai impor mengalami kenaikan harga. merupakan dampak meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina.

Kedelai impor saat ini tengah mengalami kenaikan harga. Hal itu memberi dampak pada produsen tahu dan tempe di tanah air. Di tengah kondisi ini, muncul keinginan produsen agar impor kedelai dikembalikan kepada Perum Bulog.

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifudin menyebut kenaikan harga kedelai impor ini merupakan dampak meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina. Saat perang dagang kedua negara memanas, harga kedelai impor turun ke level Rp 6.000 per kilogram. Kini setelah mereda, harga bahan baku tahu itu naik menjadi Rp 9.000 karena permintaan kedelai di Cina meningkat.

Menurut proyeksi Bank Dunia hingga 2025, rata-rata harga kedelai di dunia akan terus meningkat tiap tahun. Pada 2021, proyeksi harga kedelai rata-rata mencapai 400 dollar Amerika per ton atau setara dengan 5,572,960 rupiah per ton (berdasarkan kurs dollar 5 Januari 2021).