Kedelai impor mengalami kenaikan harga. merupakan dampak meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina.
Kedelai impor saat ini tengah mengalami kenaikan harga. Hal itu memberi dampak pada produsen tahu dan tempe di tanah air. Di tengah kondisi ini, muncul keinginan produsen agar impor kedelai dikembalikan kepada Perum Bulog.
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifudin menyebut kenaikan harga kedelai impor ini merupakan dampak meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina. Saat perang dagang kedua negara memanas, harga kedelai impor turun ke level Rp 6.000 per kilogram. Kini setelah mereda, harga bahan baku tahu itu naik menjadi Rp 9.000 karena permintaan kedelai di Cina meningkat.
Menurut proyeksi Bank Dunia hingga 2025, rata-rata harga kedelai di dunia akan terus meningkat tiap tahun. Pada 2021, proyeksi harga kedelai rata-rata mencapai 400 dollar Amerika per ton atau setara dengan 5,572,960 rupiah per ton (berdasarkan kurs dollar 5 Januari 2021).