Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Sifilis Meningkat 70 Persen, Simak Hal-hak yang Perlu Diketahui

Senin, 15 Mei 2023 06:00 WIB

Iklan

Kasus sifilis di Indonesia hingga 70 persen dalam kurun waktu lima tahun.

Kementerian Kesehatan RI mencatat terjadinya peningkatan kasus sifilis di Indonesia hingga 70 persen dalam kurun waktu lima tahun. Pada 2018, tercatat sebanyak 12.484 kasus. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan hingga jumlahnya mencapai 20.783 kasus pada 2023.

“Pasien yang ditemukan setiap tahunnya terus bertambah, sekarang mengalami lonjakan hingga 70 persen,” kata Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, saat Konferensi Pers, Senin, 8 Mei 2023.

Berikut sejumlah fakta terkait penyakit ini yang dihimpun Tempo:

Apa itu Sifilis?

Di Indonesia, sifilis dikenal juga sebagai penyakit raja singa. Penyakit yang dipicu oleh bakteri treponema pallidum ini muncul dari imbas perilaku seksual yang berisiko, seperti seks oral dan anal.

Bisa Menyerang Semua Usia

Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang ditularkan dari orang tua. Penularan bisa terjadi dari ibu saat hamil dan melahirkan. Tidak sedikit anak yang terpapar sifilis sejak dalam kandungan mengalami abortus atau lahir mati akibat sifilis.

Penyebab Kasus Terus Meningkat

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menilai alasan di balik meningkatnya kasus infeksi menular seksual (IMS) sifilis di Indonesia berkaitan dengan jumlah skrining sifilis yang juga meningkat. Imran mengatakan Kemenkes berfokus pada penemuan kasus dengan melakukan skrining dini sifilis pada level populasi, terutama populasi rentan dan risiko tinggi. 

Lima Provinsi dengan Temuan Kasus Terbanyak

Berdasarkan data Kemenkes yang dihimpun pada 2022, lima provinsi dengan penemuan kasus sifilis terbanyak, yaitu:

  1. Papua: 3.864 kasus
  2. Jawa Barat: 3.186 kasus
  3. DKI Jakarta: 1.897 kasus
  4. Papua Barat: 1.816 kasus
  5. Bali: 1.300 kasus 

Empat Gejala Sifilis yang Perlu Diketahui

  1. Tahap primer 

Muncul luka terbuka kecil atau chancre di bagian kelamin, saluran pelepasan, atau mulut. Lukanya tidak menimbulkan rasa sakit, terkadang tidak disadari.

  1. Tahap sekunder 

Muncul ruam kulit yang tidak gatal, biasanya di telapak tangan dan kaki. Serta suhu badan meningkat, demam, sakit kepala, lelah, dan sakit tenggorokan.

  1. Tahap laten 

Tidak ada tanda atau gejala yang terlihat, tetapi jika tidak diobati, bisa sifilis akan bertahan berkepanjangan selama bertahun-tahun.

  1. Tahap tersier

Tergolong kategori yang serius. Sifilis dapat merusak organ dalam seperti jantung, pembuluh darah, otak, dan sistem saraf.

Cara Mengobati Sifilis

Sifilis dapat diobati dan disembuhkan pada tahap awal. Cara mengobati sifilis adalah dengan menggunakan antibiotik penisilin. Antibiotik penisilin akan membunuh bakteri penyebab sifilis. Namun, perlu dipahami bahwa perawatan ini mungkin tidak dapat menyembuhkan kerusakan yang terjadi akibat sifilis.

Stok Obat Aman

Kemenkes memastikan ketersediaan stok obat sifilis di Indonesia aman di tengah peningkatan kasus penyakit sifilis. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi juga membantah informasi mengenai krisis obat sifilis. Nadia mengatakan obat yang digunakan dalam pengobatan sifilis sangat mudah didapatkan, yakni mulai dari benzatin penisilin, eritromisin, atau doksisiklin. 

Cara Mencegah Penyebaran Sifilis

  • Menghindari kontak dengan luka

Sifilis menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau melalui transfusi darah. Kontak dengan darah yang terkontaminasi inti penularan.

  • Tes berkala

Mengikuti tes sifilis rutin membantu mendeteksi penyakit secara dini dan mencegah penyebaran ke pasangan seksual. 

  • Tidak berganti pasangan

Penularan sifilis melalui hubungan seksual. Berganti pasangan seksual, memperbesar risiko terpapar sifilis. 

  • Kontrasepsi

Penggunaan kontrasepsi saat berhubungan seksual membantu mencegah penyebaran sifilis. 

  • Jaga kesehatan secara umum

Mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan menjaga kebersihan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh mengurangi risiko infeksi penyakit menular seksual.