Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Duduki Rumah Sakit Al Shifa

Rabu, 22 November 2023 14:53 WIB

Iklan

Israel Duduki Rumah Sakit Al Shifa

Militer Israel menyerang beberapa rumah sakit di Gaza. Salah satunya adalah RS Al Shifa. Al Shifa diserang pada Rabu, 15 November 2023 pagi waktu setempat.

Serba-serbi Rumah Sakit Al Shifa

Rumah Sakit terbesar di Gaza, terletak di pelabuhan perikanan di Kota Gaza, diapit kamp pengungsi Beach dan lingkungan Rimal.

Dibangun pada 1946 pada masa pemerintahan Inggris

Selamat dari invasi Mesir pada tahun 1948. 

Pernah direnovasi oleh arsitek Israel. 

WHO Kunjungi RS Al Shifa

Tim penilai kemanusiaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi Rumah Sakit Al Shifa di Gaza utara dan melihat tanda-tanda penembakan di tempat yang digambarkan sebagai “zona kematian”, pada Minggu, 19 November 2023.

Temuan tim WHO:

Rumah sakit tidak berfungsi karena kelangkaan air bersih, bahan bakar, obat-obatan, dan kebutuhan penting lainnya

Kuburan massal di pintu masuk rumah sakit yang berisi lebih dari 80 orang.

Lorong-lorong dan halaman rumah sakit dipenuhi dengan limbah medis dan padat.

25 petugas kesehatan, 291 pasien dan 32 bayi dalam kondisi kritis. 

Alasan Israel Menduduki RS Al Shifa

Pasukan Israel mengatakan bahwa Rumah Sakit tersebut menyembunyikan pusat komando bawah tanah Hamas, namun mereka tidak menemukan bukti yang mendukung klaimnya tersebut. Hamas dan staf rumah sakit selalu menolak pernyataan Israel.

Rencana WHO

WHO dan mitranya mengembangkan rencana misi tambahan untuk segera mengevakuasi pasien yang tersisa, beserta staf dan juga keluarga mereka ke rumah sakit lain di selatan Gaza. Mereka menunggu jaminan perjalanan aman dari pihak-pihak yang berkonflik selama 24-72 jam ke depan. 

KRISNA PRADIPTA | SUMBER: TEMPO.CO



Grafis Terkait

    Grafis terkait tidak ada