Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementerian PUPR Targetkan 318 Km Jalan Nasional Baru di Tahun 2024

Selasa, 26 September 2023 08:00 WIB

Iklan

Dalam rangka mendukung konektivitas di Indonesia, Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan.

INFO NASIONAL – Dalam rangka mendukung konektivitas di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus melanjutkan pembangunan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga pun telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp55,4 triliun untuk tahun 2024. Dari anggaran itu, di dalamnya terdapat anggaran pembangunan jalan nasional baru yang ditargetkan sepanjang 318,41 km.

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, alokasi anggaran utamanya diprioritaskan pada penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN) dan kegiatan prioritas yang bersifat multi years contract (MYC), pelaksanaan program OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, Rehabilitasi), dan pelaksanaan direktif presiden. Adapun anggaran sebesar Rp55,4 triliun tahun 2024 dibagi dalam program infrastruktur konektivitas senilai Rp53 triliun dan dukungan manajemen sebesar Rp2,39 triliun. 

“Untuk program infrastruktur konektivitas dibagi lagi menjadi tiga bagian yakni pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp16,67 triliun, kegiatan reguler sebesar Rp34,79 triliun, dan Inpres jalan daerah senilai Rp 1,5 triliun,” papar Hedy. 

Kegiatan reguler kemudian terdiri dari lima bagian. Pembangunan jalan sebesar Rp 3,9 triliun, pembangunan jembatan dan flyover/under-pass sebesar Rp 3,5 triliun, preservasi jalan dan jembatan serta jembatan gantung sebesar Rp 20,5 triliun, pembangunan jalan tol sebesar Rp 4,9 triliun, serta turbinwas, cadangan bencana, dan BOPP lahan tol sebesar Rp 1,8 triliun.

Preservasi jalan dan jembatan serta jembatan gantung, kata Hedy, kemudian dibagi dua. Rp 14,9 triliun digunakan untuk preservasi jalan dan jembatan (commited), serta Rp 5,5 triliun (non commited). “Ada tiga bagian yang masuk ke dalam preservasi jalan dan jembatan (commited) yaitu pemeliharaan rutin jalan dan jembatan sebesar Rp 5,1 triliun, pembayaran KPBU-AP Rp 0,3 triliun, serta rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan penanganan off pavement serta pengawasan committed Rp 9,5 triliun.”

Untuk non-commited, lanjut Hedy, juga terbagi tiga bagian yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan penanganan off pavement non commited sebesar Rp 3 triliun, pemeliharaan berkala dan rehabilitasi jembatan sebesar Rp 1,6 triliun, serta pembangunan jembatan gantung sebesar Rp 0,8 triliun. 

Hedy menuturkan, untuk menampung kebutuhan penanganan jalan daerah yang bersifat multi years contract dalam rangka pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) dibiayai oleh *BA BUN* di tahun 2023. “Kami berharap agar pelaksanaan IJD tahun depan tidak terlalu mepet seperti tahun ini, sehingga kami sudah mempersiapkan daftar proyek prioritasnya dengan harapan proses pengadaan dapat dimulai awal 2024,” kata Hedy Rahadian.

Menurut Hedy Rahadian, untuk infrastruktur jalan dialokasikan anggaran sebesar Rp17,21 triliun yang di dalamnya terdapat pembangunan jalan nasional baru yang ditargetkan sepanjang 318,41 km, preservasi/peningkatan kualitas jalan nasional sepanjang 2.117,75 km, dukungan jalan dan jembatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur sepanjang 12,53 km, dan dukungan Inpres Jalan Daerah sepanjang 26,25 km. 

Selain pembangunan jalan, Hedy mengatakan anggaran 2024 juga akan digunakan untuk mendukung infrastruktur jembatan sebesar Rp3,05 triliun meliputi pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 3.344 meter serta preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 7.120 meter. 

“Kemudian terdapat kegiatan yang bersifat non committed yaitu preservasi jalan dan jembatan sebesar Rp4,71 triliun dan pembangunan jembatan gantung sebesar Rp860 miliar,” kata Hedy Rahadian. 

Dia juga mengungkapkan akan menyelesaikan pembangunan Flyover/Underpass sepanjang 2.033 meter dengan alokasi anggaran sebesar Rp0,47 triliun, di antaranya Flyover Bantaian di Sumatera Selatan, Flyover Nurtanio di Jawa Barat, Flyover Canguk di Jawa Tengah, dan Underpass Gatot Subroto di Sumatera Utara. Selanjutnya dukungan jalan bebas hambatan sepanjang 546,13 km dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,94 triliun. 

“Sedangkan untuk program Padat Karya di tahun 2024 dianggarkan sebesar Rp2 triliun. Ini kita bagi dua yang sifatnya swakelola dan sifatnya bagian dari kontrak dengan target menyerap 20.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia,” kata Hedy Rahadian. 

Pada kesempatan tersebut, Hedy Rahadian juga menekankan progres pembangunan jembatan gantung untuk anggaran tahun 2023 senilai Rp0,495 triliun. Anggaran digunakan untuk 86 paket pekerjaan, di mana sebanyak 78 paket sudah kontruksi dengan progres fisik 27,12 persen sebanyak 7 paket persiapan kontrak, dan 1 paket belum tender. (*)