Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum dan Sudah Vaksin Covid-19: Beda Risiko Paparan Virus SARS-CoV-2

Rabu, 7 Juli 2021 11:01 WIB

Iklan

Berbagai reaksi muncul ketika terjangkit Covid-19. Begini perbedaan reaksi tubuh saat terinfeksi Covid-19 pada pasien yang sudah divaksin dan belum.

Pemerintah Indonesia tengah mengejar target vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity. Apalagi belakangan kasus Covid-19 terus melonjak secara nasional.

Berdasarkan data dari laman resmi kawalcovid19.id, baru 4,95 persen dari total penduduk Indonesia yang telah menerima vaksinasi lengkap. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya menargetkan capaian vaksinasi Covid-19 hingga menjadi 5 juta dosis per hari.

Target itu sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo. Budi menyebut target itu akan diupayakan tercapai mengingat suplai vaksin Covid-19 di semester kedua atau pada periode Juli-Desember 2021 meningkat dibandingkan dengan semester pertama.

“Pak Presiden mengarahkan agar dipastikan sejuta vaksinasi di Juli ini terus tercapai. Beliau juga menambahkan kalau perlu bisa terus dinaikkan sampai 5 juta per hari,” kata Budi, Selasa, 6 Juli 2021.

Meski begitu ia tak memungkiri masih banyak masyarakat yang enggan divaksin. Ia pun berharap dengan adanya sosialisasi yang terus diupayakan pemerintah, seluruh masyarakat bersedia menerima vaksinasi.

“Vaksinasi memang tidak berarti membuat seseorang kebal, tetapi bisa sangat menurunkan tingkat resiko paparan,” katanya.

Begini perbedaan reaksi tubuh saat terinfeksi Covid-19 pada pasien yang sudah divaksin dan belum:

Belum vaksin

Seseorang yang belum menerima vaksinasi berisiko kematian tinggi dan long covid. Biasanya, kasus long covid dapat terjadi pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan dan bahkan mereka yang benar-benar tanpa gejala.

  • Paling berisiko terpapar varian Delta
  • Berisiko tinggi pada kematian
  • Tubuh cepat melemah begitu gejala timbul, sebab belum memiliki sistem kekebalan terhadap virus yang belum dikenali tubuh.
  • Berisiko tinggi kehilangan penciuman, menggigil, dan sakit kepala.
  • Berisiko tinggi mengalami napas pendek, sakit telinga dan pembengkakan kelenjar.

Sudah vaksin

Seseorang yang sudah menerima vaksin dosis lengkap cenderung tak bergejala atau hanya merasakan gejala ringan saat terpapar virus SARS-CoV-2.

  • Cenderung tidak mengalami demam
  • Cenderung tidak mudah lelah
  • Tetap mengalami napas pendek, sakit telinga dan pembengkakan kelenjar dengan tingkat risiko separuh dari yang dirasakan umumnya.
  • Risiko kehilangan penciuman, menggigil, dan sakit kepala berkurang separuh dari yang dirasakan umumnya.
  • Menurunkan risiko kematian.

Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah reinfeksi setelah vaksinasi:

  1. Selalu kenakan masker, terutama di tempat-tempat umum, di ruangan tertutup, atau di tempat yang ventilasinya buruk.
  2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain.
  3. Rajin mencuci tangan.
  4. Tutupi mulut saat batuk atau bersin menggunakan lipat siku atau tisu.
  5. Hindari keramaian atau kerumunan orang.
  6. Hindari mengunjungi orang yang tidak divaksinasi atau berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19, seperti anak-anak dan lansia.
  7. Ikuti panduan protokol kesehatan dari pemerintah setempat, sesuai situasi dan risiko di area tempat tinggal Anda.

INGE KLARA SAFITRI | BERBAGAI SUMBER