Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 10 Negara dengan Tingkat Inflasi Tertinggi dan Kondisi Indonesia

Selasa, 17 Mei 2022 15:00 WIB

Iklan

Dunia sedang mengalami inflasi tinggi sejak wabah Covid-19 melanda dan makin parah saat invasi Rusia ke Ukraina. Bagaimana kondisi Indonesia?

Dunia tengah menghadapi tantangan inflasi tinggi sejak pandemi coronavirus disease (Covid-19) melanda dan makin parah sejak invasi Rusia ke Ukraina. Inflasi merupakan sebuah keadaan yang di mana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerus.

Lantaran naiknya harga barang, tingginya inflasi akan menggerus daya beli masyarakat. Inflasi yang terlalu tinggi akan berdampak negatif pada masyarakat berpendapatan menengah ke bawah yang sudah memiliki penghasilan pas-pasan, bahkan sebelum inflasi meningkat.

Negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia (yoy)*

  • Turki: 69,97 persen
  • Argentina: 55,1 persen
  • Rusia: 12.13 persen
  • Brazil:16,7 persen
  • Belanda: 9,6 persen
  • Spanyol: 8,4 persen
  • Amerika Serikat: 8,3 persen
  • Meksiko: 7,68 persen
  • Jerman: 7,4 persen
  • Inggris Raya: 7 persen

*) Data per 10 Mei 2022

Penyebab Inflasi Global

  • Pandemi Covid-19
  • Kenaikan harga komoditas energi sebagai dampak dari geopolitik antara rusia dan Ukraina

Kondisi Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi per April 2022 telah mencapai 3,47 persen (yoy). Secara bulanan inflasi ini mengalami kenaikan 0,95 persen (mtm).

Strategi Indonesia Mencegah Dampak inflasi Global

  • Dari sisi kebijakan fiskal pemerintah bakal menggeber pemberian bantuan sosial untuk kelompok masyarakat yang berada di rentang 40 persen di desil terbawah. Jumlahnya setara dengan 25 juta penerima program keluarga harapan (PKH).
  • Dari sisi moneter, kebijakan-kebijakan strategis untuk menopang inflasi akan dilakukan oleh Bank Indonesia atau BI. Salah satunya, Iskandar melihat BI belum akan menaikkan suku bunga acuan meski Bank Sentral Amerika Serikat telah mengambil kebijakan tersebut.
  • Memastikan target laju inflasi pada 2022 terjaga di kisaran 3 persen +/- 1 persen. Laju inflasi akan sangat bergantung pada kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina.

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO