Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta dan Modus Sindikat Jual-Beli Ginjal di Kamboja yang Dibongkar Polisi

Senin, 24 Juli 2023 18:00 WIB

Iklan

Kepolisian membongkar sindikat jual beli ginjal yang terhubung dengan komplotan di Kamboja. Melibatkan oknum polisi dan imigrasi.

Kepolisian Daerah Metro Jaya membongkar praktik jual-beli organ tubuh manusia. Kejahatan yang masuk kategori tindak pidana perdagangan orang ini terhubung dengan sebuah sindikat di Kamboja.

  • Tersangka
    • 12 orang: 1 polisi dan 1 petugas imigrasi 
  • Korban
    • 122 orang.
  • Harga: Rp 200 juta per donor
    • Jatah korban: Rp 135 juta
    • Jatah sindikat: Rp 65 juta
  • Modus
    • Tersangka mencari donor organ lewat media sosial.
    • Dua grup Facebook yang kerap digunakan tersangka adalah “Donor Ginjal Indonesia” dan “Donor Ginjal Luar Negeri”.
    • Korban dijanjikan kompensasi ratusan juta rupiah. Kompensasi inilah yang membuat korban merelakan organnya diambil.
    • Korban yang masuk perangkap diminta menjalani pemeriksaan kesehatan.
    • Setelah lolos pemeriksaan kesehatan, korban diberangkatkan ke Kamboja melalui Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Ngurah Rai. 
    • Di bandara, akan ada petugas Imigrasi yang membantu.
    • Di Kamboja, korban kembali menjalani pemeriksaan kesehatan.
    • Operasi pengambilan organ dilakukan setelah korban dinyatakan sehat.

Bekas Donor jadi Koordinator
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Hengki Haryadi, mengungkapkan bahwa sembilan tersangka, termasuk Hanim, adalah bekas donor yang kemudian bertindak sebagai koordinator. Tugas mereka adalah mencari mangsa. Seorang tersangka lain bernama Lukman bertugas sebagai penjemput korban dan penghubung dengan jaringan di Kamboja.

Latar belakang korban beragam
Adapun latar belakang para korban beragam, seperti guru privat, pedagang, buruh, dan petugas keamanan, yang kebanyakan juga berasal dari kelompok dengan kemampuan ekonomi rendah. 

“Bahkan calon donor ini ada yang S-2 dari universitas ternama karena tidak ada kerjaan akibat dampak pandemi,” kata Hengki.

Tersangka polisi
Salah satu tersangka merupakan anggota kepolisian berpangkat ajun inspektur dua (aipda) berinisial M. Aipda M merupakan anggota Kepolisian Resor Bekasi Kota yang ditangkap dengan dugaan menerima setoran dana senilai Rp 612 juta untuk membantu sindikat tersebut lari dari kejaran polisi.

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO



Grafis Terkait

    Grafis terkait tidak ada