Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indikator Antisipasi Omicron di Momen Nataru

Jumat, 10 Desember 2021 22:26 WIB

Iklan

Pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali saat ini.

Indikator Antisipasi Omicron di Momen Nataru

Pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali saat ini. Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah juga batal menerapkan PPKM Level 3. Namun, pemerintah tetap memberlakukan pengetatan khusus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, meski kasus terkendali, antisipasi ancaman kasus di momen Nataru dan varian Omicron tetap dilakukan.

  • Pembatasan mobilitas domestik secara situasional
    • Sistem ganjil genap di wilayah aglomerasi, ibu kota provinsi, lokasi wisata, dan wilayah lain.
    • Membatasi mobilitas domestik dengan skrining kesehatan ketata,
    • Memantau mobilitas pada jalur darat.
    • Membentuk posko di daerah untuk random testing
  • Penyesuaian aktivitas sosial masyarakat
    • Pengetatan protokol kesehatan untuk aktivitas ibadah, tempat wisata, dan libur sekolah.
    • Peniadaan cuti Nataru, mudik, dan libur sekolah.
  • Pemantauan aktivitas sosial masyarakat
    • Kewajiban pembentukan Satgas Protokol Kesehatan di fasilitas publik sebagai syarat perizinan operasional
    • Optimalisasi kembali Satgas Covid-19 hingga desa atau kelurahan

Indikator yang dipantau

  • BOR ruang isolasi di RS rujukan

pada November lalu BOR di Wisma Atlet sempat meningkat, dari 1,76 persen menjadi 2,2 persen.

  • Kasus aktif

Di Jawa-Bali, peningkatan kasus sempat terjadi selama 6 hari berturut-turut pada 23-28 November. Angka kenaikan mencapai 200 kasus aktif.

  • Mobilitas penduduk

Dari data mobilitas kereta api meningkat 5 kali lipat dalam lima bulan terakhir.

  • Angka Reproduksi Efektif

Meskipun saat ini angkanya masih di bawah 1, namun perlu tetap diwaspadai trennya dalam 5 pekan terakhir meningkat dari 0,96 menjadi 0,98.

  • Kepatuhan Prokes

Dalam beberapa penelitian, kepatuhan prokes masyarakat mulai kendor mengingat kasus yang juga turun trennya. Namun, menurut Wiku, idealnya peningkatan aktivitas masyarakat harus dibarengi dengan penerapan prokes yang ketat.

  • Cakupan vaksinasi

Capaian vaksinai 1 hampir mencapai target 70 persen dan capaian dosis 2 baru mencapai 45 persen. Namun, berdasarkan data terkini menunjukkan penurunan jumlah suntikan harian selama 4 pekan terakhir.

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO | DESAIN IMAM RIYADI