Pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali saat ini.
Indikator Antisipasi Omicron di Momen Nataru
Pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali saat ini. Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah juga batal menerapkan PPKM Level 3. Namun, pemerintah tetap memberlakukan pengetatan khusus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, meski kasus terkendali, antisipasi ancaman kasus di momen Nataru dan varian Omicron tetap dilakukan.
- Pembatasan mobilitas domestik secara situasional
- Sistem ganjil genap di wilayah aglomerasi, ibu kota provinsi, lokasi wisata, dan wilayah lain.
- Membatasi mobilitas domestik dengan skrining kesehatan ketata,
- Memantau mobilitas pada jalur darat.
- Membentuk posko di daerah untuk random testing
- Penyesuaian aktivitas sosial masyarakat
- Pengetatan protokol kesehatan untuk aktivitas ibadah, tempat wisata, dan libur sekolah.
- Peniadaan cuti Nataru, mudik, dan libur sekolah.
- Pemantauan aktivitas sosial masyarakat
- Kewajiban pembentukan Satgas Protokol Kesehatan di fasilitas publik sebagai syarat perizinan operasional
- Optimalisasi kembali Satgas Covid-19 hingga desa atau kelurahan
Indikator yang dipantau
- BOR ruang isolasi di RS rujukan
pada November lalu BOR di Wisma Atlet sempat meningkat, dari 1,76 persen menjadi 2,2 persen.
- Kasus aktif
Di Jawa-Bali, peningkatan kasus sempat terjadi selama 6 hari berturut-turut pada 23-28 November. Angka kenaikan mencapai 200 kasus aktif.
- Mobilitas penduduk
Dari data mobilitas kereta api meningkat 5 kali lipat dalam lima bulan terakhir.
- Angka Reproduksi Efektif
Meskipun saat ini angkanya masih di bawah 1, namun perlu tetap diwaspadai trennya dalam 5 pekan terakhir meningkat dari 0,96 menjadi 0,98.
- Kepatuhan Prokes
Dalam beberapa penelitian, kepatuhan prokes masyarakat mulai kendor mengingat kasus yang juga turun trennya. Namun, menurut Wiku, idealnya peningkatan aktivitas masyarakat harus dibarengi dengan penerapan prokes yang ketat.
- Cakupan vaksinasi
Capaian vaksinai 1 hampir mencapai target 70 persen dan capaian dosis 2 baru mencapai 45 persen. Namun, berdasarkan data terkini menunjukkan penurunan jumlah suntikan harian selama 4 pekan terakhir.
INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO | DESAIN IMAM RIYADI