Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu Disharmonis Andika dan Dudung Diungkit DPR

Jumat, 16 September 2022 16:25 WIB

Iklan

DPR ungkap keretakan hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Prakasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Prakasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman diisukan retak. Gelagat ini terendus karena ada yang menilai keduanya tak pernah lagi tampak berbarengan dalam sebuah acara. Termasuk saat rapat bersama DPR, 6 Desember lalu, hanya KSAL dan KSAU yang hadir.

Diungkit dalam Rapat Bersama di DPR

Isu ketidakharmonisan kedua jenderal ini diungkit oleh Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Effendi bahkan  mengatakan sikap TNI melebihi ormas. 

“Jadi tidak ada kepatuhan,” kata Effendi.

Bantahan Andika

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah isu ketidakharmonisan dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Dudung Abdurachman. Andika merasa hubungannya dengan Dudung tidak ada masalah.

“Dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundangan tetap berlaku selama ini, jadi ga ada yang kemudian berjalan berbeda,” ujar Andika.

Bantahan Dudung

Dudung juga mengaku tak memiliki masalah dengan Andika. Menurutnya, perbedaan pendapat antara Panglima dan KSAD itu biasa. Dudung menegaskan selalu mengikuti perintah Panglima.

“Kalau ada perbedaan itu biasa,” kata Dudung.

Rekaman Kecaman Beredar

Beredar rekaman video Jenderal Dudung Abdurrachman yang berisi perintah untuk mengecam pernyataan Effendi Simbolon. Dalam video itu, Dudung, yang didampingi Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal Agus Subiyanto, meminta prajuritnya tidak diam saja atas kondisi saat ini. Namun, Dudung belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini.

Effendi Minta Maaf

Setelah mendapat kecaman atas ucapannya menyebut TNI gerombolan dan ormas, Effendi menyampaikan permohonan maaf. Dia menyebut ucapannya itu tidak bermaksud untuk mendiskreditkan institusi tersebut. Ia mengaku mengirimkan permintaan maaf ke Andika dan Dudung. Namun hanya Dudung yang belum meresponsnya.

INGE KLARA | SUMBER DIOLAH TEMPO | ELVINA RISHA