Alfiansyah Komeng Bustami Menuju Senayan, Uhuy!

Masyarakat terkejut saat melihat penampilan Komeng di surat suara. Komeng tak pernah nampak berkampanye baik secara langsung maupun melalui baliho.

Komedian Alfiansyah Bustami alias Komeng memimpin dalam hasil hitung cepat pemilihan umum atau Pemilu 2024 untuk Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Jawa Barat. Masyarakat terkejut saat melihat penampilannya di surat suara. Pasalnya, komedian kelahiran 25 Agustus 1970 tersebut tak pernah nampak berkampanye baik secara langsung maupun melalui baliho. Berikut faktanya. 

Profil singkat Komeng

Nama Lengkap: Alfiansyah Bustami

Kelahiran: Jakarta, 25 Agustus 1970

Jejak karir Komeng:

• 1990 Membentuk grup lawak bernama Diamor bersama Rudi Sipit, Jarwo Kwat, dan Mamo
• 1993-1996 Penyiar radio
• 1995-2004 Memandu program TV Spontan “Uhuy”
• 2024 Mencalonkan diri sebagai DPD dari Provinsi Jawa Barat

Capaian Komeng

Hingga Kamis, 15 Februari 2024, pukul 06.00 pagi, hasil hitung cepat di laman pemilu2024.kpu.go.id, ada 30,57 persen suara yang telah masuk. Hasilnya, Komeng memperoleh 8,12 persen atau 173,945 suara, unggul dari calon DPD lain. Komedian yang tampil dengan foto unik di kertas suara itu, mengungguli anggota DPD asal Jabar KH Amang Syafrudin dan aktris Jihan Fahira.

Alasan Mencalonkan Diri

Mantan Pembawa Acara program televisi “Spontan” itu mengaku serius dalam mencalonkan diri sebagai anggota DPD. Salah satu misinya adalah mewujudkan aspirasi seniman Tanah Air.

“Saya bisa mencontoh dari negara Korea Selatan, dengan seni budayanya dia bisa mengalahkan negara-negara lain, lewat seni budaya, drakor (drama Korea), K-pop, dan kulinernya juga, bahkan pemasukan ke APBN negaranya hampir 12 digit,” katanya.

Foto nyeleneh di surat suara

Lucunya, Komeng berpose foto unik dan jenaka pada surat suara Pemilu 2024. Komeng mengatakan, ia sebenarnya disarankan mengenakan pakaian khas masing-masing. 

“Soal foto waktu itu KPU (Komisi Pemilihan Umum) minta foto buat kertas suara, KPU sih menyarankan pakai pakaian ciri khas masing-masing atau pakaian adat katanya, tapi saya kasih foto yang itu, orang KPU-nya ketawa,” kata dia kepada Antara, Rabu.

“Terus saya bilang ‘boleh enggak ya?’ ‘boleh’ ya sudah berarti kalau enggak melanggar saya kasih yang itu, cuma mau beda saja. Saya suka yang tidak pasaran, mulai dari gaya hingga konsep melawak,” kata Komeng menambahkan.

KRISNA PRADIPTA| SUMBER DIOLAH TEMPO